Tagana Kepri Blusukan ke Sekolah Ajarkan Penanganan Awal Korban Bencana

Loading...

Suarasiber.com – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kepulauan Riau blusukan ke sekolah-sekolah, termasuk SMK Negeri 1 Bintan Utara, Selasa (6/2/2024).

Dibuka Bunda Tagana Kepri, Dewi Kumalasari Ansar, kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah mereka.

Para siswa diberikan pemaparan dari anggota Tagana. Ada materi soal keterampilan dasar dalam mengantisipasi dan merespons bencana, termasuk evakuasi, pertolongan pertama dan upaya pemulihan.

Peserta juga diajak melakukan simulasi evakuasi dan pertolongan pertama, dipandu oleh para anggota Tagana yang berpengalaman.

“Kami harapkan kegiatan ini dapat membekali generasi muda dengan pengetahuan yang praktis dan mempersiapkan mereka untuk bertindak dalam situasi darurat dan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat,” kata Dewi.

Ketua Tagana Kepri Boby Wahyudi menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bencana dan kesiapsiagaan. Melalui kunjungan ini juga, ia berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh di tengah ancaman bencana.

“Semua pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat mendukung upaya ini demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh di Provinsi Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Bintan,” imbuhnya.

Sekilas Tagana

Tagana adalah singkatan dari Tim Penanggulangan Bencana atau yang lebih dikenal dengan Tim Tagana. Mereka merupakan tim relawan yang bertugas dalam penanganan dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Berikut adalah beberapa teknik pertolongan korban bencana yang dilakukan oleh Tagana:

  • Evakuasi: Salah satu tugas utama Tagana adalah melakukan evakuasi korban bencana dari lokasi yang terdampak ke tempat yang lebih aman. Mereka dilatih untuk melakukan evakuasi dengan cepat dan efisien, menggunakan berbagai metode seperti penggunaan perahu karet, jaringan, atau alat-alat lain yang tersedia.
  • Pencarian dan penyelamatan: Tagana dilengkapi dengan keterampilan dan peralatan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan atau terisolasi di daerah terpencil. Mereka menggunakan peralatan seperti detektor gerak dan alat-alat pemotong untuk mencapai korban dan menyelamatkannya.
  • Pertolongan medis darurat: Tagana dilatih untuk memberikan pertolongan medis darurat kepada korban bencana. Mereka dapat memberikan pertolongan pertama, mengobati luka ringan, dan memberikan bantuan kepada korban yang mengalami cedera serius sebelum tim medis profesional dapat mencapai lokasi.
  • Pendistribusian bantuan: Selain memberikan pertolongan langsung kepada korban, Tagana juga bertugas dalam mendistribusikan bantuan seperti makanan, air bersih, selimut, dan perlengkapan lainnya kepada korban bencana yang membutuhkan.
  • Pendidikan dan sosialisasi: Tagana juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai persiapan menghadapi bencana, tindakan yang harus dilakukan selama bencana, dan langkah-langkah pemulihan pasca-bencana. Mereka berperan dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
  • Koordinasi dengan pihak terkait: Tagana bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, relawan lainnya, dan pihak-pihak lokal untuk melakukan penanganan bencana secara efektif dan terkoordinasi.

Dengan berbagai keterampilan dan peralatan yang dimilikinya, Tagana memiliki peran yang penting dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Mereka berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa, memberikan bantuan kepada korban, dan memulihkan daerah yang terkena dampak bencana. (jas)

Editor Yusfreyendi

Loading...