Bupati Karimun Aunur Rafiq Resmikan RLHB untuk Mustahik

Loading...

Suarasiber.com – Pada hari Senin (12/2), BAZNAS Kabupaten Karimun menggelar acara peresmian dan penyerahan Program Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB) dalam penyaluran tahap II di tahun 2023.

Acara yang berlangsung di Tg. Balai Karimun ini disaksikan oleh sejumlah tamu undangan dan langsung diresmikan oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.Si, bersama dengan Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, M.Pd, NLP.

Program ini, yang merupakan bagian dari inisiatif BAZNAS RI melalui BAZNAS Provinsi, diharapkan tidak hanya meningkatkan kelayakan kebutuhan dasar seperti rumah layak huni bagi 6 mustahik di wilayah tersebut, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Ta’ala. Ini juga menjadi bukti konkret dari manfaat yang diperoleh melalui penunaian zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karimun menyampaikan harapannya bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat material, tetapi juga membawa kedamaian bagi muzaki (pemberi zakat) dan kebahagiaan bagi mustahik (penerima zakat).

Dengan moto “Nikmat Berzakat, Tentramnya Muzaki, Bahagianya Mustahik”, diharapkan program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Karimun.

Melansir baznas.go.id, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI siap menggulirkan program Rumah Layak Huni BAZNAS di tahun 2023, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BAZNAS Provinsi/Kab/Kota, dan LAZ.

Kesuksesan program serupa di tahun 2022 yang berhasil meningkatkan 9.238 rumah layak huni mustahik, jadi acuan BAZNAS dalam kembali menggelar program ini.

Rinciannya adalah BAZNAS RI berhasil meningkatkan rumah sejumlah 1.236 unit, BAZNAS Provinsi 1.451 unit, dan BAZNAS Kab/Kota sebanyak 6.399 unit. Sedangkan lembaga amil zakat (LAZ) juga ikut berperan dengan meningkatkan 152 unit rumah.

Di tahun 2023, BAZNAS RI menargetkan sebanyak 1.340 unit rumah dengan penerima manfaat sebanyak 4 jiwa per unit sehingga total penerima 5.360 jiwa dengan anggaran sebesar Rp 33.855.300.000. Jumlah ini belum termasuk jumlah unit rumah dari BAZNAS Provinsi/Kab/Kota dan LAZ.

“Rumah layak huni berperan sangat penting dalam program pengentasan kemiskinan karena memiliki dampak besar pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketika masyarakat memiliki akses ke rumah yang layak, beberapa aspek kehidupan mereka dapat diuntungkan, seperti: Kesehatan dan Sanitasi, Pendidikan, Produktivitas Ekonomi, Kesejahteraan Sosial serta Psikologis, dan lainnya,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam Rapat Kerja Teknis Rumah Layak Huni BAZNAS, di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Noor menambahkan, BAZNAS juga memastikan program Rumah Layak Huni BAZNAS akan tepat sasaran, jatuh kepada mereka yang membutuhkan. Dengan menerapkan prinsip 3A, Aman Syar’i, Aman NKRI, dan Aman NKRI, program ini akan terus dikawal untuk membantu mereka yang tergolong miskin ekstrem.

“Prinsip 3A selalu diterapkan dalam setiap program dan aktivitas BAZNAS. Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang diamanahkan mengelola zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS memiliki peran penting bersama Pemerintah dalam mengatasi persoalan yang berakar pada masalah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem,” ucap Noor.

Sementara itu, Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan rumah layak huni memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat. Upaya untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke tempat tinggal yang layak harus menjadi prioritas dalam rangka mencapai peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan.

“Program ini diharapkan dapat mengatasi sebagian masalah kemiskinan dan sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11 yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, S.T., M.T., berterima kasih atas kolaborasi yang dilakukan BAZNAS dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, sangat disadari bahwa terdapat tantangan pembangunan sektor perumahan tidak layak huni adalah isu utama, jika dikaitkan dengan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.

Terdapat tiga strategi dalam program percepatan penanganan ekstrem, yakni pengurangan beban pengeluaran rumah tangga seperti listrik, gas, air, dan lainnya. Kemudian yang kedua, peningkatan pendapatan dengan membuka lapngan pekerjaan.

“Saya melihat BAZNAS berperan besar dalam peningkatan ekonomi di berbagai sektor, seperti pertanian, jasa, dan lainnya. Kemudian yang ketiga adalah pengurangan kantong kemiskinan, dan di sinilah sektor perumahan diharapkan berkontribusi. Selain perumahan, juga penanganan terhadap penyediaan air bersih yang layak, sanitasi, dan lingkungan sekitar yang sehat,” ujarnya.

Iwan berharap, kerja sama dengan BAZNAS dapat berjalan lancar dan sukses seperti tahun sebelumnya, agar memberi manfaat kepada masyarakat. (***)

Loading...