Biayai Anak dan Ortu Sakit, Pria RI Masuk Singapura dengan Cara Berenang dari Malaysia

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber.com) – Muhammad Izal (34), warga Indonesia ditangkap otoritas Singapura pada Kamis (2/11/2023).

Izal juga dijatuhi hukuman 15 bulan penjara dan tujuh pukulan cambuk. Izal mengaku bersalah atas dakwaan tersebut.

Melansir dari Channel News Asia, Jumat (3/11/2023), Izal untuk ke sekian kali masuk kembali ke Singapura meski sudah dilarang. Uniknya, cara masuknya yang terakhir terbilang nekad.

Ia berangkat melalui Batam, lalu naik kapal menuju Stulang Laut, Johor Bahru, Malsysia. Di sini ia menginap dua malam. Berikutnya ia menuju pantai dan berenang menuju Pulau Ubin, Singapura.

Izal melengkapi dirinya menggunakan kantong sampah hitam (trash bag) sebagai pelampung. Hal ini didasarkan pada dokumen pengadilan.

Setibanya di Pulau Ubin, Izal beristirahat setengah jam sebelum meneruskan berenang menuju Pantai Changi. Izal berhasil masuk Singapura lagi tanpa terdeteksi dan tinggal selama 10 bulan untuk beketja hingga 23 Oktober 2023.

Izal ditangkap petugas ICA di Woodlands Road karena tidak dapat memberikan bukti apapun kepada petugas bahwa ia tinggal secara secara sah di Singapura. Dari sinilah diketahui Izal pernah dipulangkan sebelumnya.

Sebelumnya, Izal sudah empat kali melanggar imigrasi. Terakhir ia didakwa pada Agustus 2021 karena memasuki Singapura tanpa izin yang sah dan kembali ke negeri Singa secara ilegal setelah dipulangkan.

Kala itu, Izal dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan enam kali hukuman cambuk. Tatkala bebas dari penjara pada April 2022, Izal dirujuk ke Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (Immigration and Checkpoints Authority/ICA) untuk dipulangkan ke Indonesia.

Sebenarnya ICA sudah memberinya surat tertulis yang menginformasikan bahwa dirinya dilarang memasuki Singapura terhitung sejak tanggal deportasinya yakni 28 Mei 2022.

Agar bisa masuk apalagi tinggal di Singapura, Izal harus memperoleh izin tertulis terlebih dahulu dari pengawas imigrasi. Izal menerima sanksi itu dan membubuhkan cap jempol.

Alasan ia nekad kembali masuk Singapura karena butuh biaya untuk anak dan orang tuanya. (***/syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...