Amran Sulaiman Kembali Jadi Menteri Pertanian
JAKARTA (suarasiber.com) – Amran Sulaiman kembali dipanggil Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi Menteri Pertanian yang kosong setelah Syahrul Yasin Limpo (YSL) mundur.
Amran diangkat sebagai Menteri Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Pejabat yang menghadiri pelantikan Mentan ialah Menko Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Amran bukan orang baru bagi Presiden Jokowi. Saat berpasangan dengan Jusuf Kalla pada 2014 – 2019 lalu, ia dipercaya sebagai menteri pertanian, posisi yang sama dengan apa yang didudukinya saat ini.
Posisi Menteri Pertanian sebelumnya diemban Amran pada periode 27 Oktober 2014 hingga 23 Oktober 2019 lalu.
Publik juga mengenal Amran sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Pilpres 2014.
Amran penuh kesederhanaan, namun sangat disiplin.
Melansir wikipedia, gelar lengkap Amran ialah Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.
Amran lahir di Bone, 27 April 1968, menuntaskan pendidikan S1 pertanian di Universitas Hasanuddin pada 1988-1993. Setelah itu, dia melanjutkan S2 pertanian di Unhas pada 2002-2023, kemudian meneruskan jenjang S3 Ilmu Pertanian di Unhas pada 2008-2012.
Pada awal karirnya, Amran bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV dan menjadi dosen di Unhas. Setelah mengabdi selama 15 tahun, Amran meninggalkan perusahaan dan mendirikan bisnis sendiri.
Dia memulai bisnis sebagai produsen racun tikus dengan paten ‘Tiran’. Tiran adalah akronim dari Tikus diracun Amran. Usahanya berkembang pesat dan menjadi Grup Tiran.
Selain racun tikus, Amran diketahui memegang bisnis sawit, emas, tebu, nikel dan timah hitam. Saat menjabat menjadi Mentan, Amran dikenal dengan berbagai programnya a.l. swasembada 4 komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, dan gula dalam waktu 3 tahun dan perbaikan sistem irigasi di 11 provinsi di Indonesia. (***/syaiful)
Editor Yusfreyendi
