Skenario Licik Ferdy Sambo Berantakan Gegara Rekaman CCTV di Pos Perumahan
Suarasiber.com – Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo CS masih bergulir. Jumat (16/12/2022) malam giliran Ferdy Sambo memberikan keterangan kepada majelis hakim.
Ferdy Sambo akhirnya mengaku jika skenarionya jadi berantakan karena rekaman CCTV yang terpasang di pos pengamanan komplek perumahan Polri di Duren Tiga, Jaksel ternyata menyorot ke arah rumahnya.
CCTV itu menamnpilkan rekaman bagaimana Brigadir J dan dirinya ada di rumah yang sama. Padahal sebelumnya Fersy Sambo mengatakan saat tembak-tembakan antara Brigadir J dan Bharada E dirinya tidak ada di rumah dinas.
Rekaman CCTV ini diputar pada tanggal 13 Juli 2022. Dalam tayangan tanggal 8 Juli 2022 itu terlihat masih ada Brigadir J yang sedang berjalan di taman rumah dinas Ferdy Sambo atau tempat kejadian perkara.
Dalam tayangan itu juga menampilkan Ferdy Sambo turun dari mobil berwarna hitam sesaat sebelum kamera menangkap gerak gerik Brigadir J.
Pengakuan skenario berantakan ini bermula ketika Ketua Majelis Hakim Afrizal Hady mengonfirmasi pengambilan CCTV Komplek Polri oleh Irfan Widyanto pada tanggal 9 Juli 2022 atau tepat sehari setelah insiden penembakan. Ferdy Sambo mengaku tidak tahu dan tak terpikir ada rekaman yang membuatnya tak bisa mengelak.
Berikutnya Hakim Suhel menanyakan alasan Sambo memerintahkan Hendra Kurniawan (eks Karo Paminal Div Propam) dan Agus Nurpatria (mantan Kaden A Ropaminal Divpropam Polri) mengecek kamera CCTV. Sambo menjawab pengecekan itu dianggapnya akan memuluskan upayanya menyusun skenario.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, Tayangan CCTV yang diamankan itulah yang membuat skenari Sambo berantakan.
“Darimana saudara mengatakan pengecekan (kamera CCTV) itu moga-moga akan mendukung skenario saudara itu?” tanya lagi hakim Afrizal Hady.
“Karena kan saya tidak tahu kalau posisi Yosua itu jalan ke… seperti yang ada di CCTV yang mulia. Jadi saya pikir cuma (menangkap gambar) mobil saja,” jawab Ferdy Sambo. (zainal)
Editor Yusfreyendi
