Kala Isi Ceramah Gubernur Kepri Menghanyutkan Jemaah Salat Idul Adha

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menjadi khatib saat salat Idul Adha 1443 Hijriyah di Masjid Jami’Baiturrahim, Tarempa, Anambas, Ahad (10/7/2022).

Berceramah sudah dikuasai Ansar sejak ia masih remaja. Lingkungannya yang dekat dengan kehidupan masjid membuatnya fasih memberikan ceramah agama.

Jemaah yang hadir di masjid tertua di Tarempa pun seakan hanyut dengan isi ceramah Gubernur Kepri.

Usai pelaksanaan salat Idul Adha yang berlangsung khusyuk, Gubernur Ansar menaiki mimbar masjid untuk membawakan ceramah tentang makna utama Idul Adha. Dengan intonasi yang lembut dan khidmat, ceramah Gubernur Ansar mampu membuat seluruh jamaah hanyut dalam penghayatan.

Gubernur Ansar menyebutkan ibadah kurban saat Idul Adha adalah ibadah yang mengandung dua dimensi sekaligus. Yaitu dimensi relasi vertikal atau Hablumminallah, dan dimensi relasi horizontal atau Hablumminannas.

Sebagai dimensi relasi vertikal atau hubungan manusia dengan Allah SWT, ibadah kurban mengandung makna dan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Sebagai realitas rasa syukur atas segala kenikmatan dan rahmat karunia yang Allah SWT berikan kepada kita.

“Kurban secara harfiah bermakna kedekatan kepada Allah SWT, kedekatan yang didasari karena kecintaan yang tinggi kepada Allah SWT melebihi kecintaan kita pada harta, pangkat, dan kedudukan di muka bumi,” kata Gubernur Ansar.

Sementara sebagai dimensi relasi horizontal, ibadah kurban merupakan perwujudan yang nyata dari kepekaan sosial dan kesadaran kemanusiaan tergantung berbagai persoalan yang dihadapi bangsa seperti kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakmampuan.

“Nilai-nilai serta semangat ketaatan kepada Allah SWT yang amat tinggi kita jadikan sebagai tonggak awal untuk menata kembali jiwa kita dengan penegakan nilai-nilai akidah Islamiyah,” kata Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar juga mengajak jemaah yang hadir untuk merenungi pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Ibunda Siti Hajar. Nabi Ibrahim karena ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT sanggup mengorbankan anak kesayangannya atas perintah Allah SWT.

“Pemotongan hewan qurban merupakan lambang, simbol dari pengorbanan kita membuang jauh segala sifat-sifat yang tidak terpuji. Substansi ibadah qurban adalah keikhlasan, ketaatan, pengabdian, dan kecintaan hamba kepada Allah SWT,” ujar Ansar.

Selain Gubernur Kepri, Ketua TP PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar dan sejumlah pejabat Pemprov Kepri menunaikan salat id di tempat yang sama.

Salat dipimpin Imam Besar Masjid Jami’ Baiturrahim H. Sayuti, sementara yang bertindak sebagai bilal adalah H. Rustam Effendi. (jlu/eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...