Ansar Surati 3 Menteri Terkait Aturan Pusat yang Cenderung Hambat Travel Bubble

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepri Ansar Ahmad bakal menyurati Kepala BNPB RI Mayjen TNI Suharyanto, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly.

Dalam suratnya, Ansar akan menjelaskan kondisi kunjungan wisman setelah diberlakukannya travel bubble.

Data dari 23 Februari 2022 sampai dengan 12 Maret 2022, wisman Singapura masuk Lagoi di Kabupaten Bintan hanya 127 wisman, dan Kawasan Wisata Nongsa Sensation di Kota Batam 171 wisman.

Kuota kunjungan wisman ke Kepri yang ditargetkan dengan travel bubble ialah 350 orang per minggu.

Rendahnya kunjungan tersebut disebabkan sejumlah aturan dari pusat. Diantaranya saat pengurusan visa kunjungan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, serta pemberian visa on arrival (VOA) terbatas pada wisman Khusus Warga Negara (WN) Singapura.

Selain itu para wisman masih wajib melengkapi diri dengan hasil negatif RT-PCR pre-departure (sebelum keberangkatan), serta tes ulang RT-PCR pada saat kedatangan di dan pada saat akan meninggalkan Indonesia.

Menurut Ansar, jika aturan tersebut diperbaiki, diharapkan oleh Gubernur bisa mendongkrak lagi jumlah kunjungan wisman.

Gubernur berharap pusat meniadakan kewajiban turis mancanegara melengkapi diri dengan hasil negatif RT-PCR pra kedatangan sebagai syarat melakukan perjalanan bagi turis khusus pada Pintu Masuk Kepulauan Riau.

Pertimbangannya turis khusus tersebut akan melaksanakan tes ulang pada saat kedatangan. Pemprov Kepri dan pemkab/pemkot akan mengawal prokes ketat jika itu disetujui.

Kepri memiliki alasan dengan mengirimkan surat tersebut. Data berbagai indikator kasus pandemi Covid-19 di Kepri cenderung sudah sangat baik.

Satgas Penanganan COVID-19 Kepri mencatat selama 14 hari terakhir telah dapat dikendalikan.

Tertinggi 23 Februari 2022, dengan jumlah konfirmasi sebanyak 585 orang/hari.

Sementara rata-rata konfirmasi harian periode 24 Februari sampai 11 Maret 2022 dengan jumlah konfirmasi 357 orang/hari mengalami tren penurunan secara konsisten.

Selama travel bubble juga tidak ditemukan adanya transmisi Covid-19 pada kawasan wisata. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...