Presiden Jokowi Setujui Travel Bubble Batam – Bintan – Singapura

Loading...

Suarasiber.com – Penantian kurang lebih setahun dangan penundaan beberapa kali penerapan travel bubble agaknya mulai menunjukkan titik terang. Presiden Jokowi merestuinya.

“Bapak Presiden telah menyetujui untuk mulai penerapan Travel Bubble Batam Bintan – Singapura,” ujar Menko Airlangga saat memimpin Rakor terkait Travel Bubble Batam, Bintan dan Singapura, Rabu (19/1/2022).

Airlangga menambahkan, travel bubble ini sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi khususnya pariwisata secara terkontrol dan terbatas.

Bahkan, menurut Menko Airlangga, untuk memenuhi tujuan tersebut, travel bubble Batam Bintan – Singapura perlu segera dimulai.
“Apabila memungkinkan, sebelum pelaksanaan Leaders-Retreat RI-Singapura di Lagoi, Bintan dalam bulan ini,” jelasnya.

Pertemuan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura di Lagoi dijadwalkan 25 Januari 2022.

Menko Airlangga memaparkan beberapa hal yang harus segera ditindaklanjuti, diantaranya SE dari kepala satgas penanganan Covid-19.

Selanjutnya Kementerian Luar Negeri menyiapkan dukungan kebijakan dan koordinasi dengan Pemerintah Singapura, serta Kementerian Kesehatan, menyiapkan dukungan pengaturan Prokes dan lainnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang hadir secara virtual menyatakan kesiapan wilayahnya menjalankan travel bubble.

Suvei serology didapat angka 91 sampai dengan 92 persen. Ini artinya herd immunity masyarakat Kepri telah terbentuk, kata Gubernur Kepri.

Bintan Resort juga telah memiliki Lab Tes Cepat Molekuler (TCM) yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi. Nongaa sedang dalam proses penyiapan.

Kemudian penerapan bluepass yang dipersiapkan untuk keperluan tracing yang diperuntukkan bagi pekerja dan wisatawan.

Mengingat pengangguran di Kepri 10.12 persen, sebagian besar disumbangkan dari sektor pariwisata, Gubernur Ansar berharap travel bubble segera dimulai.

Untuk informasi, pengaturan Travel Bubble BB-S dilakukan dengan melakukan pembatasan mobilitas dan aktivitas pada area
tertentu dan terbatas (Kawasan Lagoi & Kawasan Nongsa).

Di sana diterapkan Prokes yang ketat dan dilakukan testing secara regular. Dengan pengaturan seperti, travellers harus sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap, menunjukkan hasil tes PCR sebelum berangkat yang menunjukkan hasil Negatif Covid-19, dilakukan tes PCR pada saat kedatangan di Entry-Point.

Selain itu, setelah keluar hasil Tes PCR Negatif Covid-19, baru diperbolehkan melakukan kegiatan. Kemudian, seluruh kegiatan dilakukan di area tertentu dan terbatas, dengan penerapan Prokes yang ketat.

Sejummlah menteri turut hadir dalam rapat ini, demikian juga dengan beberapa pejabat terkait di Kepri. ***

Editor Yusfreyendi

Loading...