Prediksi Indonesia Vs Thailand Final Pertama Piala AFF 2020, Kuartet R Moncer

Loading...

Oleh : Bung Chris, pengamat bola di Kepri

PIALA Eropa 1984, memunculkan kuartet Prancis sukses menjadi juara untuk pertama kalinya. Ada Giresse, Fernandez, Gimana dan Platini.

Keempat pemain tersebut menjadi motor tim asuhan pelatih Michel Hidalgo ketika itu.

Timnas asuhan pelatih STY (Shin Tae-yong) juga memunculkan kuartet yang senantiasa menjadi motor timnas Indonesia. Dan, sama baiknya dalam bertahan maupun menyerang.

Kuartet R

Keempat pemain tersebut kebetulan sama berinisial R, masing masing Rizky Ridho (center back), Ramai Rumakiek, Rahmat Irianto dan Ricky Kambuaya, yang ketiganya menempati posisi gelandang.

Keempat pemain tersebut senantiasa di percaya oleh pelatih STY menjadi starter. Kecuali Rumakiek saat leg pertama akibat menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Pada leg pertama partai final melawan Thailand, Rabu (29/12/2021) pukul 19.30 WIB, keempat pemain hampir pasti diturunkan sebagai starting eleven oleh pelatih STY.

Ricky dan Rachmat sebagai  gelandang bertahan rajin memotong aliran bola lawan sebelum masuk kini pertahanan Timnas.

Sementara Rumakiek selain membantu bertahan saat tim kehilangan bola juga bisa menjadi motor serangan lewat sayap.

Bung Chris, pengamat bola di Kepri

Tembok

Sedangkan Rizky menjadi tembok kokoh jantung pertahanan dan tidak jarang menutup lubang yang ditinggalkan oleh kedua wing back yang aktif menyerang.

Pola 4-1-4-1 sepertinya akan diterapkan oleh pelatih Alexader Polking pelatih timnas Thailand.

Menempatkan Pathompol di depan kuartet pertahanan, menjadikan pertahanan berlapis tim berjuluk Gajah Perang tersebut.

Sedangkan Chanatip Songkrasin yang sukses mencetak dua gol ke gawang lawan menjadi second striker di belakang duet Terasil (10) dan Supachok (7).

Celah Thailand bisa dimaksimalkan oleh Egy dan kawan-kawan. Back Therapan (3) tidak tampil akibat akumulasi kartu kuning dan kiper Budprom yang cedera saat melawan Vietnam

Evan Dimas dan Agung sudah pernah menjebol gawang kiper Thanawat pengganti kiper Budprom, saat Pra Piala Dunia lalu yang berakhir imbang 2-2.

Ukir Sejarah

Pertemuan yang keempat kali pada partai final Piala AFF menjadi momentum bagi pelatih STY untuk mengukir sejarah.

Saat pertemuan awal 2000 kalah 1-4 dalam final yang digelar saat digelar satu kali, terakir pertemuan ketiga saat home and away kita menang 2-1 di Bogor dan kalah 0-2 saat away.
  
Faktor recovery, kepercayaan diri serta sosok pelatih STY di belakang timnas menjadi pola yang senantiasa berbeda serta stamina pemain sanggup memainkan bola cepat dan menekan saat kehilangan bola menjadi sisi lain istimewa timnas kali ini.
  
Posisi under dog, memberikan kesempatan para pemain timnas Garuda bisa bermain lepas dan tidak ada yang mustahil dalam sepakbola, maju terus garudaku. (*)

Loading...