Ikan Membusuk Dimulai di Kepalanya, dari Cicero (106 – 43 SM) sampai ke Kapolri

Loading...

Suarasiber.com – Apresiasi tinggi patut diberikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang membuktikan ucapannya. Untuk memotong “kepala ikan yang busuk.”

Tujuh orang perwira menengah dengan tiga dan dua melati di pundaknya, pun terpental dari jabatannya.

Sebelum mencopot tujuh pamen tersebut Sigit berbicara tentang teori kepemimpinan.

Sigit mengutip pendapat Marcus Tullius Cicero. Cicero adalah seorang negarawan, filsuf, ahli politik dan hukum yang hidup di Romawi antara tahun 106 – 43 SM.

Cicero mengatakan Ikan Membusuk Mulai dari Kepalanya. Yang artinya, sebuah kebusukan dimulai dari pemimpin!

Hanya ada satu jalan agar tidak semua bagian ikan membusuk. Potong dan buang kepalanya ke tempat sampah.

Sejarah kemudian membuktikan ucapan Cicero, salah satu sebab penting kehancuran Kekaisaran Romawi, adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpinnya. Karena moralnya. 

Moralitas acap dianggap tidak penting oleh sebagian pemimpin di negeri ini. Korupsi mengguritas di segala lini. Hedonisme pun jadi sebuah kebanggaan.

Para pemimpin dari tingkatan terbawah, seperti kepala desa hingga tertinggi di pusat pemerintahan dituntut memiliki dasar moral yang kuat. Tak cukup hanya cerdas.

Sebagai pemimpin mereka mungkin bodoh atau pura-pura bodoh, tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa kekaisaran Romawi yang begitu perkasa runtuh akibat buruknya moral para pemimpinnya.

Itu sebabnya Prof Mahfud MD mencoba mengjngatkan kembali para pemimpin tentang pentingnya moralitas.

Mahfud mengingatkan itu melalui sebuah cuitan di akun Twitter miliknya, Sabtu (8/8/2020). Ini isi cuitannya:

“Krn demokrasi maka orng bebas mencari info, menilai, dan bersuara shg kita hrs transparan, sulit utk me-nutup”i. Pun krn demokrasi orang bebas membuat kesepakatan a-n demokrasi prosedural utk korupsi shg korupsi semakin bnyk. Bernegara memang perlu basis moral dan tuntunan agama.”

Basis moral!

Mengingat kondisi bangsa saat ini, konsep berbasis moral terutama bagi semua orang yang jadi pemimpin memang harus ditegaskan.

Penegasan itu yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dan, patut mendapat apresiasi tinggi.

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga.

Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri.

Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah,” papar Sigit.

Langkah tegas Sigit, sejatinya dapat diikuti oleh semua pimpinan di semua lembaga pemerintahan. Di eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Namun, langkah tegas Sigit tak akan mungkin diikuti. Jika, dimulai dari standar tinggi moral para pemimpinnya.

Tak mungkin lagi seorang bersikap tegas, jika sudah meminta upeti dari bawahan.

Atau, tak akan mungkin lagi mengikuti sikap tegas Sigit, jika kartu jokernya sudah di tangan bawahannya.

Akan tetapi pilihan itu terserah Anda, jika saat ini Anda menjadi pemimpin di negara ini di segala tingkatan.

Namun, kami tidak ingin sejarah tumbangnya kekaisaran Romawi karena rendahnya moral para pemimpinnya, terjadi pada Indonesia. (sigit rachmat) 

Loading...