Cara Jitu Menanam Durian dan Alpukat yang Berbuah Lebat di Tanah Tandus Berbauksit

Loading...

Suarasiber.com – Durian dan alpukat termasuk buah yang digemari banyak orang dan tak sedikit yang berusaha menanamnya.

Termasuk di Tanjungpinang dan Pulau Bintan. Namun, kondisi lahan di daerah ini umumnya termasuk tandus dan keras karena mengandung bauksit.

Disebut tandus karena minimnya unsur NPK, yang merupakan kebutuhan dasar setiap tanaman. Dan, mineral atau unsur hara mikro pada tanah.

Walau begitu ada teknik jitu agar tanaman buah durian dan alpukat bisa tumbuh subur serta berbuah lebat.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah membuat lubang tanam dengan ukuran 1×1 meter dan kedalaman 1 meter di lahan tandus berbauksit itu.

Biarkan sekitar 1 – 2 minggu terpapar sinar matahari.

“Gali lubang ukuran 1×1 meter (dalam sekitar 1 meter). Masukkan tanah hitam yang sudah dicampur pupuk dan cocopeat (kalau ada). Dah. Jadilah tu,” kata H Said Jaafar, mantan Kadis Pertanian Kepri menjawab suarasiber.com, Sabtu (20/11/2021).

Sebelum dimasukkan tanah hitam, ujar Said Jaafar, yang kini pengusaha pertanian, tebarkan kapur pertanian atau dolomit sekitar segenggam tangan orang dewasa.

Setelah itu baru masukkan bibit tanaman durian atau alpukat ke dalam lubang tersebut. Dan, langsung disiram dengan air banyak.

Hal serupa dilakukan Ahmad, pekebun alpukat dan durian di Seicarang, Tanjungpinang.

“Langkah pertama dan terpenting adalah menggali lubang dengan ukuran 1x1x1 meter.

Biarkan kena panas matahari sekitar 2 minggu. Baru masukkan tanah hitam yang dicampur pupuk,” ujar Ahmad.

Selain menaburkan dolomit ke dalam lubang sebelum memasukkan tanah hitam, Ahmad juga menaburkan antirayap dan dia menggunakan furadan.

“Tanah di sini banyak rayapnya. Jadi perlu ditabur furadan juga,” sebutnya.

Untuk bibit, Ahmad mengusahakan seluruhnya bibit unggulan. Selain itu pelajari lebih dulu apakah tanaman itu cocok untuk di dataran rendah seperti di Pulau Bintan.

Dan diusahakan pembelian bibit yang menggunakan label biru di pohon sebagai tanda keasliannya.

“Harganya memang agak mahal tapi tak apa. Yang penting hasilnya bisa bagus. Jangan bibit sembarangan.

Karena faktor bibit sangat menentukan hasil panennya nanti, selain teknik awal menanam. Dan perawatan,” jelas Ahmad.

Bibit bagus pun, imbuh Ahmad, belum tentu hasilnya bagus. Apalagi, bibit asal-asalan.

Setelah membuat lubang tanam dan menanam bibit, hal selanjutnya adalah perawatan dan pemupukan.

“Karena daerah kita sulit air, maka sebelum memutuskan berkebun durian dan alpukat pastikan punya sumber air yang banyak.

Bisa pakai gali sumur atau sumur bor. Untuk penyiraman rutin setiap hari. Kecuali sedang hujan,” ucapnya. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...