Susi Air Disambut secara Adat di Tambelan, Penerbangan Reguler Perdana

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Peresmian penerbangan perdana reguler Tanjungpinang – Tambelan, pertama dalam sejarah, seremoni peresmian dilakukan Plt Asisten Gubkepri Drs H Raja Ariza, Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 09.30.

Andi Hendra Suryaka, Koordinator Penerbangan Perintis Wilayah Kepri, Riau, Jambi dan Bangka Belitung menyampaikan presentasinya di depan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Bintan di VIP Bandara RHF Tanjungpinang.

“70 menit saja dari Tanjungpinang ke Tambelan,” kata Andi Hendra Suryaka di presentasi singkat itu.

Singkat saja. Karena, Andi dan FKPD langsung terbang dengan pesawat Susi Air ke Tambelan. Raja Ariza dan Kapolres Bintan AKBP Bambang serta beberapa pejabat lainnya ikut di penerbangan perdana ini.

Penyambutan resmi digelar di Tambelan secara adat saat kedatangan pesawat. “Nanti ada acara adat tepuk tepung tawar di Tambelan,” ujar Andi.

Agus Hartanto, Wakil Ketua DPRD Bintan juga hadir di seremoni penerbangan perdana Susi Air ini.

“Alhamdulillah pada hari ini sudah dilakukan peresmian rute Tambelan Tanjungpinang. Besar harapan dengan keberadaan transportasi udara masalah jarak tempuh sudah dapat di atasi,” ujar Agus Hartanto.

Atas pencapaian tersebut, Agus menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak.

“Pak Presiden RI atas beroperasi Bandara Tambelan. Dari yang tidak mungkin kini menjadi kenyataan. Terimakasih kepada Pak Ansar Ahmad dan Bupati Bintan Pak Apri Sujadi. Atas terialisasinya Bandara Tambelan,” ujar Agus.

Bandara Tambelan sudah selesai dibangun tahun 2019. Pembangunan dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kemenhub dengan dana APBN penuh sekitar Rp300 miliar.

Kemenhub juga mensubsidi penuh penerbangan perintis ke Tambelan dengan menggunakan pesawat Susi Air. Penerbangan dilaksanakan dua kali seminggu, Selasa dan Sabtu.

Harga tiket Tanjungpinang –  Tambelan Rp389.500. Dan, dari Tambelan – Tanjungpinang Rp349.500.

Tak hanya membangun fisik Bandara, Kemenhub juga menyiapkan perangkat SDM sepenuhnya.

Sejumlah putra-putri Tambelan dididik dan diberi ilmu. Sehingga mereka menguasai ground handling Bandara Tambelan. Ilmu yang mereka kuasai berstandar internasional dan bisa diterapkan di semua Bandara di dunia. (mat)

Loading...