Industri Pariwisata Bintan Dilanda Tsunami, Pengusaha Gelar Pertemuan: Ini Hasilnya

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Tsunami yang melanda industri pariwisata di Tanah Air, Provinsi Kepri dan di Kabupaten Bintan khususnya, membuat banyak pihak prihatin. Dan, mendesak pemerintah serta Pemda lebih aktif menyikapinya.

Sekaligus, mendapatkan solusi terbaik. Agar, industri pariwisata bisa bangkit lagi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta APBD Kabupatan Bintan 2020 tidak perlu ditinjau ulang.

Terkait hal tersebut, Kadin Bintan, General Manager Council Bintan dan perwakilan pelaku usaha pariwisata menggelar pertemuan, Jumat (6/3/2020) di ruang rapat Wisma Bintan Resort Cakrawala, Lagoi.

Sejumlah poin penting dihasilkan dari pertemuan itu. Sebagaimana disampaikan Ketua Kadin Bintan, Edi Rusman Surbakti, poin-poin itu, adalah:

  1. Kebijakan penerapan pemotongan pajak hotel dan restoran di Bintan disebutkan berlaku, 1 Maret 2020. Namun, wujud kebijakan itu secara tertulis seperti surat edaran sangat dibutuhkan. Untuk, disosialisaikan kepada pihak hotel dan restoran di Bintan.
  2. Pelaku industri pariwisata perlu Perda tentang tata ruang. Sebab, ada beberapa pengusaha pariwisata yang sedang melakukan pengembangan tempat usahanya. Sehingga, perlu aturan jelas untuk perlindungan usaha.
  3. Diperlukan, program akseleresi promosi melalui roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Untuk memperkuat pasar wisatawan domestik ke Bintan.
  4. Inisiasi kontribusi 5 persen anggaran dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata. Anggaran itu dibutuhkan untuk promosi dan event pariwisata di Bintan. Sekaligus, sebagai antisipasi di masa mendatang, jika terjadi tsunami pariwisata lagi.
  5. Diperlukan solusi permanen dan regulasi yang fixed, untuk mengatasi limbah minyak hitam yang kerap mengotori pantai di kawasan pariwisata, hotel dan resor.

Masalah limbah minyak hitam, sudah berulangkali terjadi selama bertahun-tahun.

Namun, solusi permanennya dan bahkan protap penanganannya hingga kini belum jelas. Sehingga, pelaku industri pariwisata sangat dirugikan.

Pertemuan ini, kata Edy akan menjadi bahan diskusi dan di sampaikan dalam rapat dengan Komidi II DPRD Bintan yang dijadwalkan, Senin (9/3/2020).

Sementara itu, Gerald A Hendrick selaku Koordinator GM Council Bintan, menyampaikan bahwa dukungan serius dari berbagai pihak termasuk dari pemerintah. Untuk penyelesaikan persoalan limbah.

Dia berharap, media termasuk media sosial lebih bisa dikelola dengan baik. Agar upaya promosi yang dilakukan tidak terganggu dengan isu miring yang bisa merugikan pariwisata.

Dia juga berharap informasi berkaitan tiket pesawat yang di diskon, dapat membantu dalam menarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bintan. (mat)

Loading...