Pernah Pusat Pemerintahan Imperium Melayu, Penyengat Dinobatkan Pulau Perdamaian Dunia

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – The World Peace Committee (Komiti Perdamaian Dunia) menobatkan Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia, Ahad (15/10/2019). Penobatan dianugerahkan berdasar surat keputusan masyarakat Internasional dari 202 negara yang tergabung dalam anggota the World Peace Committee.

Prosesinya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden the World Peace Committee, Djuyoto Suntani, disaksikan Plt. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Isdianto, Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, dan Ketua sementara DPRD Provinsi Kepri, Lis Darmansyah, di Balai Adat Pulau Penyengat Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Plt. Gubernur Provinsi Kepri, Isdianto mengharapkan dengan ditetapkan pulau Penyengat sebagai pulau Perdamaian Dunia tentunya menjadi tantangan bagi semua pihak agar tempat ini lebih indah dan menarik.

“Kalau sudah ditetapkan sebagai pulau perdamaian dunia, jika tidak kita poles secara apik, maka tidak ada sesuatu hal menarik yang bisa pengunjung dapatkan dari sini. Maka dari itu, mari kita duduk bersama, saling sharing dan merancang apa yang harus kita buat agar pulau Penyengat memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang masuk ke Kepri,” ucap Gubernur

Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul menuturkan setelah ditetapkan sebagai pulau perdamaian dunia, diharapkan agar 202 negara yang tergabung dalam the World Peace Committee ikut mengenalkan dan mensosialisasikan pulau Penyengat sebagai destinasi Internasional, sehingga hajat dari seluruh masyarakat Kepri untuk menjadikan pulau Penyengat sebagai destinasi dunia dapat terwujud.

“Sinergitas dari seluruh masyarakat dan semua pihak sangat diperlukan. Karena ini merupakan sebuah jembatan bagi kita, untuk benar-benar mewujudkan destinasi pulau Penyengat dalam kancah pariwisata Internasional,” pungkasnya

Sementara Presiden the World Peace Committee, Djuyoto Suntani menjelaskan ditetapkan pulau Penyengat sebagai pulau Perdamaian dunia mengingat pada masa lalu Penyengat sebagai pusat pemerintahan imperium Melayu, yang meliputi Riau-Indonesia, Singapore, dan semenanjung Malaysia.

Penyengat juga merupakan pulau berdimensi spiritual yang memiliki aura perdamaian bagi kawasan Asia Tenggara maupun Internasional. Disinilah hadir energi positif yang memberi inspirasi bagi umat manusia, sehingga diyakini kedepan pulau Penyengat menjadi pulau paling nyaman bagi penggiaat perdamaian dari seluruh dunia.

“Dilatarbelakangi hal itu, maka pulau Penyengat layak menjadi pulau perdamaian dunia sepanjang masa,” ucap Djuyoto.

Apalagi, lanjut dia, pada masa lalu, pulau Penyengat telah melahirkan para ilmuwan, filosof, pemikir, cendikiawan dan mahakarya yang luar biasa, salah satunya Gurindam 12. Saat ini kami lagi fokus membangun etika dunia, membaca pasal-pasal Gurindam 12, semuanya mengandung spirit untuk perdamaian dunia,

“Jadi inti dari Gurindam 12 bisa kita jadikan sumber membangun etika dunia. Ajaran-ajaran Gurindam 12 bersama pulau Penyengat bisa kita sebarkan ke seluruh dunia,” tuturnya

Acara turut dihadiri, Direktur Operasional the World Peace Committee Malaysia dan Asia Tenggara, Super Tun Omar bin Lukman beserta anggotanya, Staf Ahli Pemprov Kepri, Wakil Walikota, Hj. Rahma, unsur FKPD provinsi Kepri dan kota Tanjungpinang, Kepala OPD pemprov Kepri dan kota Tanjungpinang, Ketua LAM provinsi Kepri dan kota Tanjungpinang, Ketua TP-PKK provinsi Kepri dan kota Tanjungpinang, serta tokoh masyarakat pulau Penyengat. (mat)

Loading...