Sedang Tidur, Bayi 9 Bulan di Jemaja, Anambas Dikepung Api

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Setengah jam lagi memasuki hari dan tanggal baru. Suasana di Jemaja, Kabupaten Anambas, Kepri malam itu, Selasa (16/10/2018) pukul 11.30 WIB tiba-tiba terkoyak oleh suara minta tolong seseorang.

Suara itu berasal dari Rio, honorer di SMP Negeri 1 Jemaja Timur. Saat itu ia tengah berjuang menyelamatkan dirinya, istrinya, Wan Feniati (30) dan anak mereka yang baru berusia 9 bulan. Hawa panas menyebabkan Rio terbangun.

Plafon dan atap rumah Rio tak luput dari amukan api. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. F-hariyadi saputra/suarasiber

Namun tatkala menyadari api sudah membakar ruangan di rumahnya. “Awalnya saya mencium bau asap yang masuk ke kamar kami,” tuturnya kepada suarasiber, Rabu (17/10/2018).

Ketika ia membuka pintu kamar, dilihatnya api sudah menghanguskan plafon dapurnya. Buru-buru ia membangunkan istrinya. Disambarnya anaknya yang masih bayi.

Rio harus mencari jalan keluar, karena pintu depan pun sudah terkepung api dan asap tebal yang menyesakkan mata dan pernafasan. Tanpa pikir panjang ia melompat keluar melalui jendela kamar. Tak ada yang sempat diselamatkannya, selain dokumen penting.

Teriakan Rio didengar beberapa warga yang tengah membuka internet menggunakan fasilitas WiFi yang ada di SMPN 1 Jemaja Timur. Warga bermain internet di pekarangan, sehingga tak menyadari rumah Rio terbakar, karena letaknya di belakang.

Warga berlarian, yang diambil pertama kali ialah peralatan yang bisa digunakan untuk membawa air. Ember, timba, hingga jeriken pun dimanfaatkan.

[irp posts=”11585″ name=”Dikukuhkan, Warga Pasundan di Bintan Galang Bantuan untuk Palu”]

[irp posts=”11581″ name=”Foto Soimah yang Ini Pasti Bikin Anda Senyum-senyum”]

[irp posts=”11577″ name=”Gubernur Kepri Dihibur Nyanyian Pengamen Jalanan”]

Setengah jam kemudian api berhasil dipadamkan, setelah menghabiskan plafon dan sebagian atap rumah.

Rupanya masih ada titik api yang belum sepenuhnya padam. Pada pukul 02.00 WIB, Rabu (17/10/2018) api kembali berkobar. Kali ini munculnya api justru dari kamar Rio.

“Api dari plafon yang terbakar,” terang Sofyan, Ketua RW 03, “dugaan api berasal dari kompor yang lupa dimatikan usai memasak.”

Menurutnya, saat menyaksikan rumahnya terbakar Rio sempat pingsan. Oleh tetangganya kemudikan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara istri Rio dan anaknya diungsikan ke rumah saudaranya, Emi, yang letaknya bersebelahan dengan rumah Rio.

Pada munculnya api kedua, warga kembali bekerja sama untuk memadamkannya. Kali ini butuh waktu satu jam api berhasil dipadamkan.

“Warga turut berduka, semoga musibah yang menimpa keluarga Rio mendapatkan perhatian dari pihak terkait,” harapan Sofyan. (hs)

Loading...