BATAM (suarasiber) – Provinsi Kepri sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke-3 di Indonesia menjadi primadona untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata olah raga bahari. Hal ini didasarkan pada data kebanyakan mereka yang datang adalah peminat dan penikmat wisata jenis tersebut.
Demikianlah penyampaian Kabid Pengembangan Olahraga Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gunardi Kusumah, MT, pada acara Fasilitasi Pengembangan Atraksi Wisata Melalui Olah Raga Bahari, di Hotel Horison Ultima King’s Batam, Senin (17/12/2018).
“Atraksi wisata berbasis olah raga bahari sangat mungkin dikembangkan menjadi wisata unggulan di Kepri. Potensinya sudah terbentuk secara alamiah. Tinggal menjaga kelestarian lingkungan, karena kawasan ini bukan manmade marvel but God made marvel,” pesan Gunardi.
Tak jauh dari penyampaian Gunardi, ada juga Kepala Bidang Pengembangan Seni dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Sartin Hia SE MM. Menurut Sartin, Kemenko Kemaritiman sangat memperhatikan kebijakan dalam rangka pengembangan pariwisata berkelanjutan khususnya wisata olah raga bahari.
Baca Juga :
Bupati Anambas Bangga ada Warganya Hibahkan Lahan untuk Puskesmas
Pembangunan Jembatan Batam – Bintan Paling Lambat 2020
Bentuk OPD Baru, Pemkab Bintan Terapkan Lelang Jabatan
Kemenko Kemaritiman berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain yang diperlukan demi pengembangan pariwisata berbasis olahraga bahari.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Drs Buralimar MSi memaparkan jika Kepri sudah memiliki 10 event olah raga bahari unggulan. Ke-10 event tersebut ialah Bintan Triathlon, Bintan Ironman 70.3, Festival Bahari Kepri, Tanjungpinang International Dragon Boat Race, Lingga Neptune Regatta, Eco Run Mapur Island, Festival Pulau Senua, Festival Padang Melang, Lomba Sampan Layar, dan Wonderful Sail to Indonesia.
“Kepri memiliki 2.408 pulau, 96 persennya lautan. Bayangkan jika wisata olah raga bahari dikonsep lebih serius lagi dan lebih profesional. Maka multiplier effect dari kegiatan tersebut akan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Contoh nyata adalah event Eco Run Mapur Island di Bintan. Desa pesisir yang memiliki tata kelola manajemen event bahari yang sangat terkonsep,” puji Buralimar. (mat)
