Apa Itu Frambusia Sehingga Tanjungpinang Terima Penghargaan dari Kemenkes?

Loading...

Suarasiber.com – Frambusia, juga dikenal sebagai penyakit Pian, disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue. Penyakit ini umumnya terjadi di daerah-daerah tropis dan subtropis dengan kondisi sanitasi yang buruk. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai asal usul, penularan, dan pencegahan frambusia:

Asal Usul Frambusia

Frambusia telah ada sejak zaman kuno, tetapi awalnya dikenal sebagai penyakit yang terpisah dari sifilis. Baru pada abad ke-20, penelitian menunjukkan bahwa frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue, yang juga menyerupai bakteri penyebab sifilis.

Penyakit ini umumnya menjangkiti orang-orang di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk, di mana bakteri tersebut menyebar melalui luka terbuka atau kontak langsung dengan penderita.

Penularan Frambusia

Frambusia ditularkan melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada penderita. Bakteri Treponema pertenue masuk ke dalam tubuh melalui luka atau luka kecil pada kulit.

Maka dari itu, penularan frambusia dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur, menjaga luka terbuka agar tetap bersih dan kering, serta menghindari kontak dengan penderita frambusia.

Pencegahan Frambusia

Pencegahan frambusia terutama melibatkan upaya untuk meningkatkan sanitasi, pendidikan, dan akses terhadap perawatan kesehatan yang layak.

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih.
  • Mengobati luka atau luka kecil dengan benar untuk mencegah infeksi.
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita frambusia, terutama dengan luka terbuka.
  • Meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai untuk diagnosis dan pengobatan dini frambusia.
  • Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, frambusia dapat dicegah dan dikendalikan, membantu mengurangi beban penyakit ini terutama di daerah-daerah dengan risiko tinggi.

Sekadar informasi, Pemkot Tanjungpinang memperoleh sertifikat bebas frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Sertifikat tersebut diterima langsung oleh Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan,S.Sos dari Menkes RI sempena Peringatan Neglected Tropical Diseases (NTD) pada Rabu(6/3) di Grand Sahid Hotel, Jakarta.

Hasan mengatakan raihan sertifikat tersebut berdasarkan penilaian Kemenkes melalui serangkaian assesmen oleh tim atas hasil dan upaya pengendalian frambusia yang dilakukan Kota Tanjungpinang. (syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...