Soal Mahalnya Harga Sayuran di Batam, Ini Penjelasan Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Batam, Noor Azis

Loading...

Suarasiber.com – Warga Batam yang mengonsumsi atau berjualan menggunakan bahan utama sayuran belakangan ini mengeluh. Persoalannya harga sayuran membuat mereka harus pintar-pintar menyiasatinya.

Linda, penjual lotek di Batam Centre mengaku jualannya tak lagi bisa menggunakan bayam, kangkung dan ubi banyak-banyak.

“Biasanya saya menjual lotek atau pecel dengan bahan sayuran, baik itu bayam, kangkung, daun ubi dan juga mentimun. Tapi karena mahal, saya kurangi sedikit bahan – bahan sayur itu tadi dan saya ganti dengan bahan lainnya yang lebih murah,” ungkapnya kepada suarasiber.com, Selasa (30/1/2024).

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Batam, Noor Azis berada di kebun sayurannya. Foto – suarasiber.com/asih

Bukan hanya Linda mengeluhkan harga sayuran di Batam. Warga Tanjungpiayu bernama Asna yang menjual pecel keliling juga pusing tujuh keliling.

“Sejak sayuran mahal, saya ganti bayam, kangkung dan daun ubi dengan pecel bahan mi dan ba’wan. Masa iya bayam aja dah harga 30 ribu satu kilo. Mana ada untung lagi lah,” keluhnya.

Suarasiber.com kemudian mengonfirmasi hal tersebut kepada Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Batam, Noor Azis, di kebunnya.

Ia sampaikan, mahalnya sayuran disebabkan cuaca, curah hujan yang tinggi terus menerus mengakibatkan tanaman yang ditanam banyak yang rusak. Ada juga yang tergenang sehingga tidak sedikit yang mati.

Salah satu lahan perkebunan milik warga Batam menunggu waktu yang tepat untuk kembali menanam sayuran. Foto – suarasiber.com/asih

Kondisi seperti ini menurut Aziz berlangsung pada bulan November hingga Januari. Kemudian hujan akan berhenti di pengujung Januari dan diikuti angin utara yang berhembus sepanjang hari.

Fenomena alam seperti itu membuat petani tak bisa mengolah lahan karena becek.

“Tidak bisa dilakukan pengolahan lahan pada saat lahan becek atau berair juga menjadi penyebab para petani tidak bisa bercocok tanam. Otomatis sayuran itu harus dipasok dari luar daerah, ya mahal jugalah tentunya,” kata Noor Azis, Rabu (31/1/2024).

Ketika persoalan sayur hendak dikonfirmasi kepada Kadisperindag Pemerintah Kota Batam, Gustian Riau, beberapa kali suarasiber.com datang ke kantornya ia tidak berada di tempat. (jas)

Editor Yusfreyendi

Loading...