Ansar Minta BKMT Jaga Kontribusi Bangun Kepri, Bagaimana Sejarahnya?

Loading...

Suarasiber.com – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Badan Kontak Majlis Ta’lim (BKMT) Kepri gelar silaturahmi dengan BKMT Kabupaten Lingga di Gedung Nasional Dabo Singkep Kabupaten Lingga, Minggu (21/1/2024).

“BKMT harus tetap kompak, jaga persatuan dan kesatuan. Membangun Kepri ini butuh kebersamaan dan keterlibatan semua instansi, lembaga dan organisasi-organisasi seperti ini. Termasuk BKMT,” kata Ansar Ahmad dalam kesempatan ini.

Melalui BKMT, Ansar juga meminta agar program-program Pemprov Kepri bisa terus disosialisasikan sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Seperti keberadaan rumah singgah di Jakarta, program bantuan UMKM dengan bungan nol persen hingga program-lainnya.

Sementara itu Ketua BKMT Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar dalam sambutannya mengatakan lebih 700 orang anggota BKMT yang hadir dalam silaturahmi ini.

“BKMT ini merupakan ujung tombak penguatan umat. Saya minta BKMT ini tetap kompak, solid dan terjaga silaturahmi sehingga program kerja bisa tetap berjalan dan terus di lanjutkan,” kata Dewi Kumalasari yang juga ketua komisi IV DPRD Kepri ini.

Sejarah BKMT

Melansir laman bkmt.or.id, Senin (22/1/2024), BKMT lahir pada tanggal 1 Januari 1981 atas kesepakatan lebih dari 700 majelis taklim.

Diprakarsai oleh Tutty Alawiyah, seorang ustazah, muballighah yang telah berkecimpung di majelis taklim sejak usia yang masih sangat muda.

Pada awal pembentukan nya, BKMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di majelis taklim dengan membentuk forum bersama sebagai wadah komunikasi antar sesama majlis taklim yang saat itu berada di Jakarta dan sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, BKMT mulai giat diikuti oleh majlis majelis taklim diluar Jakarta. Tutty Alawiyah yang kala itu telah menjadi ustazah ternama, makin dikenal di masyarakat. Tutty pun berkeinginan agar majelis taklim lebih bermartabat, bukan hanya sebagai tempat belajar mengajar keislaman, namun memberikan kontribusi dan peranannya untuk umat dan masyarakat. BKMT pun membuktikan, menjadi pionir organisasi majelis taklim terbesar, yang bersifat independen tanpa afiliasi dari pihak manapun.

Hingga di tahun 1991, pada dasawarsa BKMT, Tutty menyelenggarakan acara kolosal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dan menghadirkan Ibu Tien Soeharto.

Acara besar ini menjadi tolok ukur penyelenggaraan acara acara besar BKMT. Tidak kurang dari 100.000 jemaah majelis taklim berkumpul dan menjadi syiar semangat bagi BKMT di seluruh Indonesia.

Kiprah BKMT pun semakin meluas, ditandai dengan makin banyak nya keberadaan BKMT di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Melalui berbagai kegiatan dan program nya, BKMT meluaskan peran tidak hanya bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan, namun aktif dalam pemberdayaan ekonomi, penguatan wawasan bangsa, berperan aktif dalam kepemimpinan nasional serta tanggap terhadap isu isu strategis dan keummatan.

Hingga usianya kini, BKMT terus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas masyarakat. Bergerak menjadi garda terdepan perjuangan dan pemberdayaan umat. Dengan terus menjunjung nilai nilai filosofis pendirinya prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyah, yaitu menjadi kader yang beriman bertaqwa, berdedikasi tinggi, memiliki semangat juang untuk kebermanfaatan, dan merekatkan kebersamaan dalam peran nya di segala aspek kehidupan. (syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...