Bertemu PM Malaysia, Presiden Jokowi Tekankan 5 Hal Berikut

Loading...

Suarasiber.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Anwar Bin Ibrahim, Senin pagi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (9/1/2023).

Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia kepada PM Malaysia Anwar Ibrahim. “Sebuah kehormatan bagi Indonesia menerima lawatan luar negeri pertama Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim,” ujarnya. Presiden juga menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan PM Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia pada November 2022 silam. Presiden Jokowi pun meyakini di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim kerja sama kedua negara akan semakin kuat.

Dalam pertemuan dengan PM Malaysia, Presiden Jokowi menekankan lima hal.

Pertama, Presiden menekankan mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI). Presiden menyambut baik komitmen PM Anwar Ibrahim untuk melindungi PMI yang ada di Malaysia dan berharap penerapan One Channel System (OCS) dapat dijalankan secara bersama. Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan mengenai kembali pentingnya pembangunan community learning center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Kedua, terkait masalah perbatasan, kedua pemimpin sepakat untuk memastikan kesepakatan terkait perbatasan darat Sebatik, perbatasan darat Sinapad Sesai, serta perbatasan laut di Laut Sulawesi dan Selat Malaka dapat ditandatangani tahun ini.

Ketiga, Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim juga sepakat untuk memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pasar dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit. “Kita juga tadi bersepakat memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” imbuhnya.

Keempat, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Malaysia terhadap Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia-Singapura.

Kelima, terkait isu kawasan, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus memperkuat kerja sama ASEAN sekaligus meningkatkan peran ASEAN di kawasan Indo-Pasifik. “Kita sepakat ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil,” ujarnya.

Selain pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim juga membahas perkembangan situasi terkini di Myanmar. Kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan Five Point Consensus. “Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan Five Point Consensus. Kita sepakat mendesak junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan Five Point Consensus tersebut,” pungkas Presiden Jokowi

Selanjutnya, Presiden Jokowi​ dan PM Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima sebelas letter of intent (LoI) atau surat ketertarikan dari sepuluh investor Malaysia untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Istana Kepresidenan Bogor. LoI tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Suswantono.

Selain itu, kedua negara juga menyepakati delapan memorandum saling pengertian, yaitu di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, pengembangan industri baterai, dan lain-lain. Delapan memorandum saling pengertian antara Indonesia dan Malaysia tersebut diantaranya:

  • Saling Pengertian antara ASIC Offshore & Marine Sdn Bhd dan PT Dok Perkapalan Kodja Bahari;
  • Memorandum Saling Pengertian antara Export-Import Bank of Malaysia Berhad dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia;
  • Memorandum Kolaborasi antara FGV Holdings dan PT Perkebunan Nusantara Indonesia;
  • Memorandum Saling Pengertian antara Citaglobal Berhad dan Indonesia Battery Corporation;
  • Memorandum Saling Pengertian antara AWC Berhad dan PT GKM;
  • Memorandum Saling Pengertian AWC Berhad dan PT Bintang Timur Investama;
  • Memorandum Saling Pengertian AIROD Sdn Bhd dan PT Dirgantara Indonesia;
  • Memorandum Saling Pengertian antara SIRIM Berhad dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia.

Turut hadir dalam pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jaelani, dan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono.

Sementara, delegasi yang hadir dari Malaysia antara lain Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Malaysia, Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, dan Ketua Menteri Selangor. ***

Editor Yusfreyendi
Sumber S​ekretariat Kabinet RI

Loading...