Rencana Pembangkit Listrik Kapasitas Besar di Tanjungpinang Didukung Teknologi Canggih dari Korea

Loading...

Suarasiber.com – Sebuah pembangkit listrik tenaga surta (PLTS) kapasitas besar direncanakan dibangun di wilayah FTZ Tanjungpinang.

Ada tiga perusahaan yang akan menanamkan investasinya. Salah satu akan membawa teknologi terbarukan dari Korea Selatan.

Ke-3 perushaan itu ialah:

  • PT. Pasir Panjang Nusantara yang merupakan perusahaan swasta nasional Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagai mitra lokal, main contractor, dan konsultas perizinan
  • PT. Eco Solar Energi yang merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai fasilitator teknologi, Independent Power Producer.
  • PT. Kemayan Bintan yang merupakan perusahaan swasta PMDN selaku pemilik lahan.

Perwakilan PT. Pasir Panjang Nusantara, Imam Sugiarto memaparkan bahwa PT. Eco Solar Energy merupakan perusahaan PMA dari Korea Selatan dan saat ini sudah memiliki solusi di bidang energi baru dan terbarukan.

“Proyek PLTS yang sudah dikerjakan antara lain di Korea Selatan di 3 lokasi masing-masing dengan kapasitas 93, 100 dan 100 Mw. Kemudian untuk di Kepri, setelah melakukan survei di beberapa titik lokasi, sudah ditentukan di Kota Tanjungpinang tepatnya di FTZ Dompak,” ujar Imam.

Teknologi yang akan digunakan Energy Storage System (ESS) di mana dengan teknologi ini PLTS tidak lagi mengandalkan gardu induk.

Kemudian dari segi penyerapan tenaga kerja, Imam menyampaikan bahwa pihaknya maupun PT. Eco Solar Energy selalu mengambil tenaga kerja lokal ataupun perusahaan lokal.

Untuk proyek ini diperlukan sekitar 1.000 sampai 1.500 tenaga kerja, 95 persen adalah tenaga kerja lokal.

“Nanti akan kita serahkan list data tenaga yang dibutuhkan, serta akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum comissioning,” ungkap Imam.

Menurut Imam, dari lahan seluas 200 Ha itu nantinya akan dapat menampung 100 Mw untuk panel dan ditambah dengan ESS sebesar 600 Mw sehingga kapasitas total dapat menghasilkan 800 Mw.

“Rencana peruntukan selain untuk PLN, bisa untuk FTZ sendiri. Juga sudah ada rencana ekspor ke Singapura dalam bentuk kontainer litium baterai” pungkas Imam.

Keterangan Imam ini disampaikan pada Rapat Pemaparan  Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kapasitas Besar Provinsi Kepri di Ruang Kerja Gubernur, Senin (20/12/2021).

Persoalan Lahan Hal Utama

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung rencana ini. Ia menyebutkan, permasalahan lahan merupakan yang utama karena investasi ini berdasarkan pemaparan memerlukan lahan kurang lebih seluas 200 Ha.

Untuk itu Gubernur minta permasalahan tersebutlah yang pertama kali harus didudukkan.

Gubernur yakin jika semua permasalahan dapat dicarikan jalan keluar secepatnya, investasi ini dapat segera dilaksanakan di awal 2022 sebagai perwujudan pemulihan ekonomi dengan terserapnya tenaga kerja lokal.

Turut menghadiri rapat tersebut Pj. Sekdaprov Kepri Ir. Lamidi, Asisten II Syamsul Bahrum, Kepala Kanwil BPN Kepri Askani, Kepala Dinas ESDM Hendri Kurniadi, Karo Pemerintahan M. Darwin, Staf Khusus Gubernur Muhti dan Sarafudin Aluan.

Dirut PT. Pasir Panjang Nusantara Lisa Haerunnisaa beserta jajaran, Dirut PT. Eco Solar Energi Lee Nam Hak beserta jajaran, Direktur PT. Kemayan Bintan Ferry Lee beserta jajaran, dan Kepala BP Tanjungpinang Ikhsan Fansyuri. ***

Editor Nurali Mahmudi

Loading...