Fitoplankton Penyebab HAB (Harmful Algal Bloom) yang Merugikan di Laut Jawa

Loading...

Tahukah kalian? Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang sangat luas rentan terhadap Harmful Algal Bloom (HAB). HAB adalah fenomena yang terjadi di perairan laut yang disebabkan oleh pengkayaan unsur hara.

HAB juga merupakan pertambahan populasi fitoplankton yang dapat menimbulkan kerugian bagi ekosistem di sekitar, biota laut di dalamnya, dan manusia yang tinggal di wilayah pesisir (Tungka et al., 2017).

Apa itu fitoplankton? Organisme yang satu ini tentunya sudah tidak asing bagi kita, terutama bagi para pecinta laut atau peneliti-peneliti di bidang kelautan.

Fitoplankton adalah organisme mikroskopis yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari (Wulandari et al., 2014).

Keberadaan fitoplankton di suatu perairan memberikan informasi tentang kualitas perairan tersebut.

Fitoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mengevaluasi kualitas dan kesuburan suatu perairan. Kategori perairan subur yaitu jika nilai kelimpahan >15.000 ind/L (Aminah et al.,2020).

Keberadaan fitoplankton berbahaya penyebab HAB di perairan dipicu oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan blooming fitoplankton yaitu pengkayaan unsur hara.

Nutrien yang dominan mengakibatkan pengkayaan unsur hara yaitu nitrat dan fosfat (Tungka etal., 2017). Peningkatan populasi fitoplankton secara berlebihan ini dapat terjadi karena kondisi lingkungan perairan yang mendukung.

Ledakan populasi fitoplankton yang diikuti keberadaan beberapa jenis fitoplankton beracun ini akan menyebabkan ledakan populasi alga berbahaya (Harmful Algal Bloom) (Mulyani et al., 2012).

Adanya fitoplankton HAB ini dapat membahayakan kehidupan organisme perairan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan racun yang terdapat di jaringan tubuh fitoplankton HAB dapat terakumulasi dalam tubuh ikan, udang, kerang, dan sebagainya.

Keberadaan toksik dalam organisme tersebut mungkin tidak mematikan
organisme tersebut, namun jika dikonsumsi oleh manusia akan menimbulkan gangguan kesehatan atau bahkan kematian.

Berdasarkan laporan penelitian Gurning et al. (2020), fitoplankton yang terdapat di laut Jawa umumnya terdiri dari 4 kelas, yaitu:

  • Bacillariophyceae
  • Chlorophyceae
  • Cyanophycae
  • Dinophyceae (Sari et al., 2014).

Beberapa genus fitoplankton yang cukup berbahaya di laut Jawa
yaitu:

  • Pseudo-nitzschia
  • Nitzschia
  • Skeletonema
  • Thalassiosira
  • Chaetoceros
  • Ceratium
  • Dinophysis
  • Protoperidinium
  • Peridinium.
Pseudo-nitzschia.
Source: Wikipedia.org

Pseudo-nitzschia dan Nitzschia merupakan fitoplankton yang menghasilkan toksin asam domoic yang dapat memasuki rantai makanan dan masuk ke tubuh manusia melalui perantara kerang.

Toksin asam domoic adalah racun saraf yang mengakibatkan gangguan gastroenteritis dan neurological (Choirun et al., 2015).

Nitzschia. Source: Wikipedia.org

Skeletonema merupakan fitoplankton berbahaya yang menyebabkan hypoxia dan anoxia jika dikonsumsi.

Jika genus ini blooming, maka dapat menyumbat alat pernapasan dan menyebabkan kematian massal pada biota perairan.

Skeletonema. Source: Wikipedia.org

Skeletonema berpotensi menyebabkan HAB dan dapat menyebabkan kematian massal pada ikan (Mulyani et al., 2012).

Namun saat terjadi blooming, maka dapat mengakibatkan kematian massal organisme laut dan dapat menyebabkan red tide jika kondisi lingkungan perairannya dapat mendukung pertumbuhannya (Tungka et al., 2016).

Chaetoceros adalah jenis mikroalga yang tergolong kedalam kelas Bacillariophyceae (Diatom).

Chaetoceros (Diatom).
Source: oceandatacenter.ucsc.edu

Chaetoceros tidak menghasilkan racun (toxin), namun saat terjadi blooming, jenis ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi yang merangsang pembentukan lendir pada insang ikan sehingga dapat membuat ikan menjadi susah untuk bernafas dan berakhir kematian (Choirun et al., 2015).

Ceratium adalah mikroalga bersel tunggal yang tidak menghasilkan toksin.

Ceratium.
Source: Wikipedia.org

Dinophysis merupakan fitoplankton yang mampu memproduksi toksin dari jenis dinophysis toxins (DTXs) dan okadaic acid (OA).

Toksin tersebut dapat menyebabkan keracunan pada manusia yang disebut Diarrhetic Shellfish Poisoning (Barokah et al., 2017).

Dinophysis. Source:
oceandatacenter.ucsc.edu

Protoperidinium merupakan organisme bersel tunggal yang tidak memproduksi toksin, namun mengandung toksin karena mengkonsumsi spesies dinoflagellata beracun yang lain, yang disebut Azadinium.

Tingginya konsentrasi Protoperidinium menyebabkan oxygen depletion di sebuah perairan (Choirun et al., 2015).

Protoperidinium.
Source: eoas.ubc.ca

Genus Peridinium dapat menyebabkan Red tide, toksik pada biota, serta reduksi kualitas air (Barokah et al., 2017).

Daftar Pustaka

Aminah, S., Nuraini, R.A.T., & Djunaedi, A. 2020. Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pandansari, Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Journal of Marine Research. 9 (1): 81–86

Gurning, Lestari Febriant Pitaloka et al. 2020. Kelimpahan Fitoplankton Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak. Journal of Marine Research. 9 (3): 251-260

Mulyani, M., Widiarti, R., & Wardhana, W. 2012. Sebaran Spasial Spesies Penyebab Harmful Algal Bloom (HAB) di Lokasi Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) Kamal Muara, Jakarta Utara pada Bulan Mei 2011. Jurnal Akuatika Indonesia. 3 (1): 28-39

Sari, A. N., Hutabarat, S., & Soedarsono, P. 2014. Struktur Komunitas Plankton pada Padang Lamun di Pantai Pulau Panjang, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal. 3 (2):82- 91

Tungka, A. W., Haeruddin, & Ain, C. 2016. Konsenrasi Nitrat dan Ortofosfat di Muara Sungai Banjir Kanal Barat dan Kaitannya dengan Kelimpahan Fitoplankton HABs. Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology. 12 (1): 40-46

Wulandari, D.Y., Tunjung, N., Pratiwi, M., & Adiwilaga, E.M. 2014. Distribusi Spasial Fitoplankton di Perairan Pesisir Tangerang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 19 (3):156–162.

Penulis: Sri Maharani
NIM : 180254241006
Program Studi : Ilmu Kelautan
Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan
Institusi : Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Loading...