Dimulainya Tahun Ajaran Baru Bukan Berarti Langsung Belajar Tatap Muka

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 yang berarti Tahun Ajaran baru 2020/2021 segera dimulai. Namun, di tengah pandemi Covid-19, hal itu bukan berarti juga dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka.

Ini disampaikan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad, di Jakarta, Kamis (28/5/2020).

“Tanggal 13 Juli adalah tahun pelajaran baru, tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar tatap muka. Metode belajar akan tergantung perkembangan kondisi daerah masing-masing,” jelas Hamid melalui melalui telekonferensi.

Dikatakannya, kalender pendidikan Indonesia dimulai pada minggu ketiga bulan Juli dan berakhir pada akhir bulan Juni.

“Dengan dimulainya PPDB ini sebenarnya sudah jelas bahwa kami tidak memundurkan kalender pendidikan ke bulan Januari. Kenapa tidak memundurkan? Karena kalau memundurkan maka akan ada konsekuensi yang harus kita sinkronkan,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Minggu (31/5/2020).

Salah satu konsekuensinya ialah peserta didik untuk tingkat SMA dan SMP yang sudah dinyatakan lulus. Kelulusan SMA dan SMP sudah diumumkan, sebentar lagi akan diumumkan kelulusan SD. Jika sudah lulus kemudian diperpanjang, “Anak yang lulus ini mau dikemanakan? Termasuk juga perguruan tinggi juga sudah melakukan seleksi.”

Sejalan dengan itu, Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, Chatarina Muliana Girsang menambahkan bahwa hal yang mungkin menjadi masalah dalam PPDB metode luring di mana membutuhkan kehadiran fisik di sekolah karena beberapa alasan yang menyebabkan ketidaksiapan daerah untuk melaksanakan sistem daring.

“Tentu saja sesuai dengan yang diperintahkan oleh Bapak Presiden bahwa dalam pelaksanaan PPDB jika tidak dapat menghindari pertemuan langsung maka untuk metode luring harus memperhatikan protokol kesehatan seperti penyediaan masker dan hand sanitizer, menjaga jarak, dan tidak melakukan kerumunan,” tegas Chatarina.

“Oleh karena itu dalam metode luring kami harapkan kesiapan pemerintah daerah untuk jauh-jauh hari menyampaikan pelaksanaan PPDB nya secara luring sehingga dapat membagi waktu pendaftaran agar tidak terjadi kerumunan yang akan menyulitkan pendaftar untuk menjaga jarak,” imbuhnya. (man)

Loading...