Pertamina Turunkan Pasokan Solar di Batam karena Lonjakannya tidak Wajar

Loading...

BATAM (suarasiber) – Kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi yang terjadi belakangan ini di Batam mendapatkan reaksi dari Pertamina yang menjamin pasokan solar subsidi di Batam terjaga.

Hal ini disampaikan Branch Marketing Manager Pertamina Wilayah Kepri, Oos Kosasih saat rilis di Polda Kepri yang kemudian diunggah ke website pertamina.com, Kamis (15/11/2018).

Terkait panjangnya antrean belakangan ini, Oos Kosasih menyebut Pertamina sedang menormalisasi sesuai dengan kebutuhan real masyarakat. Tahun 2017 kebutuhan 89 kiloliter per hari, sementara di tahun 2016 hanya 86 kiloliter per hari. Sementara di September 2018 per hari kebutuhan solar subsidi mencapai 142 kiloliter.

“Itu terlalu tinggi, sehingga kami melakukan normalisasi di bulan Oktober 2018 dengan menyediakan 119 kiloliter per hari,” katanya.

Dengan kondisi tersebut seharusnya pasokan Solar bersubsidi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Batam. Sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Batam, penyaluran Solar Subsidi hanya diberikan kepada konsumen yang memiliki Fuel Card.

“Kami pastikan bahwa pasokan solar bersubsidi normal di wilayah Batam. Batasan transaksi Solar bersubsidi maksimal 30 liter per hari dan hanya untuk konsumen yang memiliki Fuel Card,” jelasnya.

Sejauh ini, imbuhnya, pengelolaan Fuel Card untuk konsumen kendaraan pribadi dan angkutan umum/barang tersebut cukup efektif untuk memastikan pasokan Solar Subsidi tepat sasaran.

[irp posts=”12597″ name=”Pertamina Turunkan Pasokan Solar di Batam karena Lonjakannya tidak Wajar”]

[irp posts=”12594″ name=”Antrean Solar Mengular, Polda Kepri Ancam Pelanggar”]

[irp posts=”12590″ name=”5 Fakta tentang Festival Kelapa di Indonesia”]

Jumlah Fuel Card yang telah didistribusikan sebanyak 18.677 buah. Pertamina juga melakukan pemblokiran terhadap kartu-kartu yang telah dilaporkan hilang atau rusak. Hal yang sama dilakukan terhadap kartu yang diduga digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hingga awal November, permohonan blokir Fuel Card telah diminta sebanyak 3.370 lembar.

Penyaluran Biosolar tepat sasaran juga sejalan dengan Perpres 191/2014. Pertamina berperan sebagai badan usaha yang ditunjuk untuk mendistribusikan BBM bersubsidi, adapun pengawasan dilakukan oleh stakeholder terkait yang berwenang sesuai regulasi yang ada.

Masih menemukan pelanggaran? Oos memberikan saluran pengaduan yakni call center 1 500 000 atau email [email protected].

“Pertamina terbuka akan laporan, masukan, dan saran dan pasti ditindaklanjuti sebagai upaya perbaikan berkelanjutan terhadap pelayanan kepada konsumen,” tegasnya. (mat)

Loading...