Supartini Diduga Dibunuh di Kebun, sebelum Dibuang di Jembatan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Supartini (37), janda 1 anak lelaki berusia 4 tahun yang tewas dibunuh, dan jasadnya ditemukan terapung, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan supel. Selain memang paling cantik di antara adik beradiknya.

“Dia paling cantik la juga ramah. Kalau jumpa pas sedang melintas dia (korban) pasti negur dengan tersenyum,” kata Anti, retangga korban kepada suarasiber.com, Rabu (18/7/2018).

Karena supelnya itu, selain membuat kue korban juga merangkap menjadi ojek. Ojek khusus untuk antarjemput anak sekolah di sekitar kediamannya di sekitar Lapangan Diana, Kampung Bukit Cermin, Tanjungpinang.

“Ada lah beberapa anak yang pergi pulang sekolah diojekin dia (korban). Sebelumnya kalau tak salah saya dia kerja di developer bangun rumah,” ujar Anti.

Sedangkan soal hubungannya dengan pria, Anti, mengaku tidak tahu. Dia cuma tahu bahwa sejak beberapa tahun lalu korban sudah bercerai dengan suaminya. Dan, anak laki-lakinya yang berusia sekitar 4 tahun ikut dengan korban.

“Kasihan, Pak. Anaknya masih kecil. Apalagi orang tuanya juga sedang sakit,” tukas Anti, sembari menambahkan yang berangkat haji adalah abang korban.

Informasi tertangkapnya tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Supartini, membuat tetangga korban ini lega. Sehingga semuanya jadi jelas.

Tersangka yang kini diamankan di Satreskrim Polres Tanjungpinang, adalah seorang pria paruh baya disebut-sebut bekerja di developer perumahan ternama di Tanjungpinang.

Diduga, korban kenal dengan tersangka yang diduga pelaku itu saat bekerja di developer tersebut. Dalam pantauan langsung di lapangan, orang yang diduga tersangka itu hingga sekitar pukul 14.00 masih diperiksa di ruangan Tipidum Satreskrim.

Ikut diamankan 1 unit mobil Toyota Rush warna silver dengan No Pol 1390 TQ. Hingga sekitar pukul 14.35, masih belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Dari berbagai sumber disebutkan juga pria yang diduga tersangka pelaku itu, terlebih menghabisi korban di sebuah kebun.

Setelah dibunuh barulah korban dibuang ke laut dari jembatan. Mobil itu diduga sebagai alat untuk menjemput korban. Sekaligus untuk membuangnya ke laut dari jembatan.

Sekitar pukul 14.35 seorang perwira polisi Ipda dr Leo SpF tampak mengambil beberapa helai rambut korban, yang berasal dari ikat rambut korban yang disimpan tim identifikasi Satreskrim. (mat)

Loading...