Bos Dorna Tolak Tuan Rumah MotoGP yang Terapkan Karantina 14 Hari

Loading...

Suarasiber.com – CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta mengeluarkan permintaan kepada negara-negara tuan rumah MotoGP 2022, yakni tidak menerapkan karantina bagi pembalap dan timnya.

Pernyataan Ezpeleta ini diungkapkannya kepada GP One. Bahkan ia menegaskan akan meninggalkan negara tuan rumah penyelenggara MotoGP yang menerapkan aturan karantina tersebut.

“Jika mereka (negara tuan rumah MotoGP) meminta kami untuk karantina selama 14 hari, maka kami tidak akan pergi ke negara tersebut,” tegas Ezpeleta.

Menurutnya, bakal lebih efisien andai negara tuan rumah hanya mengecek sertifikat vaksinasi dari setiap kru tim dan pembalap.

“Itu sudah cukup dan tak perlu lagi menjalani karantina,” imbuhnya.

Untuk kelancaran dan keamanan saat balapan berlangsung, Ezpeleta memastikan bahwa sistem bubble dan vaksinasi menjadi wajib untuk para kru, pembalap dan semua yang terlibat untuk balapan.

Ia pun mengatakan negara tuan rumah MotoGP bisa meminta para pembalap membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi yang sudah kami lakukan tahun lalu.

“Kami akan melanjutkan sistem bubble, melakukan PCR (secara berkala), atau menyediakan sertifikasi vaksinasi,” ujar Ezpeleta.

Pernyataan ini mendapat perhatian lantaran diungkapkan hanya dua bulan menjelang dimulainya seri perdana MotoGP 2022 di Qatar, 6 Maret 2022.

Berikutnya adalah Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Indonesia, pada 20 Maret.

Pemerintah Indonesia melalui segenap lembaga dan instansi terkait menyiapkan lomba balap motor bergengsi ini secara serius.

Mengintip Instagram @themandalikagp, warganet pun sudah meminta konfirmasi tentang ancaman bos Dorna tersebut.

Pemilik akun @eko_hutahaean misalnya, bertanya, “Masalah karantina gimna ceritanya, tim MotoGP tidak mau datang kenegaraan yangg berlakukan karantina.” (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...