TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hasil rapat terbatas antara Presiden Jokowi dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, akhir Februari lalu, ditindaklanjuti Gubernur dengan berencana mengundang Presiden ke provinsi ini.
Langkah awal keinginan itu ialah mendatangi Kantor Setkab di Jakarta. Dan Gubernur diam-diam sudah bertemu dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Setkab, Komplek Istana Presiden, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Usai pertemuan itu, Nurdin mengulangi apa yang disampaikan Pramono. “Kami diminta menyusun agenda untuk kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kepri,” terang Nurdin.
Kepada Sekretaris Kabinet, Nurdin lebih banyak membahas penajaman dari hasil rapatnya dengan Presiden Jokowi akhir Februari lalu. Didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Kepri, Burhanuddin, Nurdin melaporkan perkembangan sejumlah proyek yang disetujui Presdien Jokowi.
Diantaranya percepatan pembangunan di kawasan Rempang Galang, Galangbatang, Tanjungsauh dan Jembatan Batam – Bintan (Babin). Nurdin juga menyinggung pembangunan pasar induk tradisional moderen. Kawasan ini juga akan menjadi pusat logistik perdagangan Provinsi Kepri. Diperkirakan kegiatan ini memakan anggaran sebesar Rp265 miliar.
“Bandara Lobam juga ikut kita bicarakan. Semuanya itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurdin.
Tak luput adalah pembangunan Natuna yang sudah beberapa kali dikunjungi Presiden. Nurdin menambahkan, Seskab Pramono Anung cukup optimis dengan potensi Kepri.
Nurdin akan menjemput Presiden Jokowi dalam lawatannya ke Kepri tahun ini untuk melihat potensi besar Tanjungpinang dan Bintan. Banyak sektor unggulan di pulau dengan dua pemerintahan kabupaten dan kota ini untuk meningatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kepri yang memiliki banyak potensi akan bangkit menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional,” kata Nurdin mengulang optimisme Seskab.
Apalagi, menurut Nurdin, tiap daerah di Kepri punya potensi dan keunggulan masing-masing. (mat)
