Tanggapi Kinerja PT Moya, Saparuddin: Air Lancar Mengalir

Loading...

Suarasiber.com – Pihak PT Moya Indonesia yang diwakili kuasa hukumnya, Dr Urbanisasi bersilaturahmi ke kediaman Pendiri Perpat, Saparuddin Muda di Bengkong Sadai, Sabtu (13/2/2021).

“Ini merupakan silaturahmi kami ke sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Kota Batam,” ungkap Urbanisasi.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan santai tersebut, Saparuddin memberikan penilaian pribadi soal kinerja PT Moya Indonesia.

Menurutnya, pengelolaan air bersih di tangan PT Moya Indonesia selama ini berjalan lancar dan cukup baik.

“Nggak ada kendala yang berarti yang saya rasakan sampai hari ini. Air masih lancar mengalir, alhamdulillah,” aku Saparuddin.

Secara pribadi Saparuddin pun mengapresiasi PT Moya Indonesia yang memberikan kenyamanan kepada pelanggan.

“Kami akan terus mendukung jika itu menjadi kepentingan masyarakat,” lanjutnya.

Mendengar hal tersebut Urbanisasi pun berterima kasih. Apa yang disampaikan Saparuddin merupakan penghargaan bagi pihaknya.

“Kami juga perlu kritikan membangun, sehingga Moya akan terus berbenah dan menjadi yang terbaik bagi masyarakat Batam,” kata dia.

Dilansir dari kontan.co.id, Moya Holding tercatat di Singapura. Moya Indonesia bagian dari Moya Holding tetapi sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

PT Moya Indonesia lalu mengembangkan 5 perusahaan pengelolaan air swasta di Indonesia. Yaitu PT Moya Tangerang, PT Moya Bekasi, PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang dan PT Autico Air Indonesia.

Pengelolaan air di tangan PT Moya Indonesia hanyalah selama transisi konsesi pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam selama 6 bulan. Hal ini untuk mengisi waktu transisi selesainya kontrak PT Adhya Tirta Batam.

Konsesi pengelolaan air bersih antara BP dan ATB, sebelumnya berakhir 14 November 2020 lalu. Jika masa transisi dihitung 6 bulan, maka pengelolaan air di tangan PT Moya akan berakhir 14 Mei 2021. Selanjutnya BP akan mengadakan lelang untuk pengelola air selama 25 tahun ke depan.

Sementara itu, pada 7 Februari lalu PT Moya menggelar konferensi pers di ruang marketing BP Batam.

Direktur PT Moya Indonesia, Sutedi Rahardjo mengatakan belum genap dua bulan mengelola air minum di Kota Batam, perusahaannya untung Rp40 miliar.

Keuntungan tersebut juga dibagikan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam. “Dari Rp 40 an miliar itu, Rp 20 miliarnya kami bagi untuk BP Batam,” ujar Sutedi.

Terkait keluhan pelanggan yang tagihannya membengkak di awal tahun ini, Sutedi juga menjelaskan, dari pencatatan sudah sesuai dengan angka di meteran. Namun ia akan memberikan solusi dengan mencicil kelebihan tagihan tadi, atas persetujuan dari BP Batam.

Dijelaskan, sesuai data di rekening bulan Januari ada sekitar 303 pelanggan yang pemakaiannya naik yaitu 0,1 persen setelah diverifikasi.

Masih kata Sutedi, sedangkan jumlah pelanggan hingga akhir Desember 2020 mencapai 282.804. (mat)

Loading...