Niat Puasa Sunah Tasu’a Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Berpuasa merupakan salah satu amalan yang disunnahkan untuk kaum musliman dan muslimat pada bulan Muharram. Menjalankan puasa di bulan pertama dalam kalender hijriyah ini mempunyai keutamaan dan pahala luar biasa di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.

Pada awal bulan Muharram, puasa yang disunahkan ialah pada harike-9 dan ke-10. Pada hari ke-9 disebut puasa Tasu’a dan pada hari ke-10 dinaman puasa Asyura. Keduanya merupakan puasa sunnah muakkadah, bukan wajib.

Pada Muharram 1442 Hijriyah di tahun 2020 ini, puasa sunah Tasu’a jatuh pada hari Jumat, 28 Agustus dan. Sedangkan puasa Asyura bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 2020, hari Sabtu.

Seperti saat melaksanakan ibadah, yang perlu dilakukan ialah mendahuluinya dengan niat. Demikian juga dengan puasa sunah Tasu’a dan Asyura.

Niat yang dibaca malam hari untuk menjalankan puasa sunah Tasu’a dalam huruf arabnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِتا سوعاء لِلهِ تَعَالَى

Sementara niat dalam bahasa latinnya ialah: nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Tasua’i lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT.

Nah, bagaimana jika seseorang lupa mengucapkan niat malam hari? Niat puasa ini tetap bisa diucapkan ketika fajar sudah terbit atau hari sudah siang.

Namun untuk bisa melakukannya, seorang muslim belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Seperti makan dan minum, berhubungan badan dengan pasangannya dan lain – lain.

Berikut ini adalah niat puasa Tasu’a bahasa Arab yang dilafalkan saat fajar sudah terbit atau pagi hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ تا سوعاء لِلهِ تَعَالَى

Bagi yang membutuhkan niat dalam bahasa latin, berikut lafaznya: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tasua’I lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Tasu’ai pada hari ini karena Allah SWT

Sementara itu lafal niat puasa Asyura yang dapat dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala. Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Jika lupa, niat puasa Tasua atau Asyura sebenarnya tetap bisa dilakukan ketika fajar sudah terbit atau saat hari sudah siang. Syaratnya, Muslim yang hendak berpuasa belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.

Niat puasa Tasu’a atau Asyura yang dilafalkan saat fajar sudah terbit ialah sebagai berikut :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala. Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT.

Rasulullah Muhammad SAW menyebut Muharam sebagai bulan Allah (Syahrullah). Pada bulan ini umat Islam dianjurkan meningkatkan amal ibadah termasuk menjalani puasa Tasu’a dan Asyura.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163). (mat)

Loading...