Menanti Operasional Bandara Tambelan; Akankah Masyarakat Tempatan Jadi Penonton di Negeri Sendiri

Loading...

Penulis: Drs H Fakhrizal Usman MSi
Warga Tambelan Tinggal di Pekanbaru

TIDAK bisa dipungkiri bahwa perkembangan dan kemajuan suatu daerah, akan sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur pendukungnya.

Oleh karenanya, faktor infrastruktur merupakan alat yang sangat vital pemacu dan pemicu dari perkembangan faktor-faktor pendukung yang lainnya.

Bila dianalogkan dengan teori sistem tubuh maka infrastruktur menjadi pembuluh nadinya dari rangkaian urat-urat yang ada didalam pada tubuh manusia.

Dengan demikian, tanpa infrastruktur yang memadai maka kecepatan laju perkembangan suatu daerah tersebut akan lambat dan cenderung tertinggal.

Di sisi lain, kondisi letak administrasi wilayah juga sangat mempengaruhi geliat roda pembangunan pada suatu daerah tersebut. Berbagai keterbatasan administratif. Misalnya apa yang diistilahkan dengan daerah terluar, terdepan dan tertinggal dalam suatu wilayah administratif pemerintahan daerah, barangkali menjadi kendala dan hambatan yang sangat serius dalam pengembangan suatu wilayah pembangunan, yang diharapkan mampu mengangkat derajat hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah tersebut.

Barangkali yang perlu menjadi fokus perhatian, adalah mampukah infrastukur tersebut menjadi pendorong dan perangsang dalam memajukan sutau daerah. Dalam artian, apakah infrastruktur tersebut sudah tepat sasaran dan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat suatu daerah atau sebaliknya hanya merupakan keinginan seseorang atau sekelompok orang.

Mari kita menilik eksistensi Bandara Tambelan Kabupaten Bintan dalam konteks percepatan pembangunan wilayah di Provinsi Kepulauan Riau.

A. Eksistensi Bandara bagi Masyarakat Tempatan

Meskipun tertunda-tunda penyelesaian pembangunannya, akhirnya tidak lama lagi Bandara Tambelan akan dioperasionalkan. Euforia masyarakat Tambelan di manapun berada, sangat antusias menunggu dan menyambut peristiwa yang sangat bersejarah ini.

Setelah menunggu 75 tahun setelah Indonesia merdeka, barulah terasa bagi masyarakat Tambelan seperti sedang merdeka dari ketersoleran dengan Ibu kota kabupatennya, keterisoliran dengan pimpinan wilayahnya (bupati) serta keterisoleran dengan saudara-saudaranya antarkecamatann yang dulunya dikenal dengan Pulau Tujuh dalam suatu wilayah administrasi., khususnya Kabupaten Bintan saat ini.

Eksistensi bandara ini “hanya” merupakan salah satu upaya untuk memutuskan mata rantai ketertinggalan dan keterisolasian wilayah. Bukanlah menjadi satu-satunya jalan untuk meretas ketertinggalan masyarakat setempat.

Pengoperasional Bandara, hanyalah sarana transportasi penghubung jalur udara, sudah barang tentu pemanfaatannya tidak bisa dilakukan secra maksimal setiap hari karena pertimbangan komersial. Disisi lain, jumlah atau kapasitas penunpangnnya juga sangat terbatas serta biaya transportasinya juga relative besar/tinggi.

Oleh karenanya pemanfaatan bandara Tambelan belum merupakan represintatif akumulasi kebutuhan seluruh masyarakat. Tapi paling tidak, sudah membuka jalan bagi perkembangan dan pengembangan Kecamatan Tambelan sebagai salah satu Kecamatan terluar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Untuk itu, diperlukan gagasan dan gebrakan serta terobosan untuk membangun sarana transportasi laut yang murah, meriah aman dan masnusiawi bagi masyarakat yang tergolong eonomi lema dan menengah kebawah serta terlayani setiap hari.

Dengan demikian kebutuhan masyarakat Tambelan diberbagai bidang kehidupan dapat terjamin dengan baik seperti halnya dengan masyarakat dan kecamatan-keamatan lainnya di Provinsi Kepulauan Riau.

Karena sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa tugas pemerintah daerah otonom, pada prinsipnya melayani masyarakat atau publik servis.

Dan secara nasional, Presiden Joko Widodo dalam nawacitanya juga telah memprioritaskan pembangunan Infrastruktur diseluruh wilayah Indonesia termasuk daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah terluar, terdepan, terbelakang dan tertinggal. Pemerintah mesti hadir ditengah kehidupan masyarakat, itulah janji kampanye dan komitmen Bapak Presiden kita.

Oleh karena itu, pembangunan sarana transportasi laut beserta infrastruktur pendukungnya seperti jalan dan jembatan sangat diharapkan oleh masyarakat menengah ke bawah di Kecamatan Tambelan.

Dalam jangka pendek, hanya penyediaan transportasi laut yang rutinitas, murah, aman dan manusiawilah yang mampu mensejahterakan, melayani kebutuhan dasar masyarakat diberbagai bidang kehidupan. Seperti pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, pelayanan pemerintah daerah lainnya kedepan.

B. Peluang dan Tantangan bagi Masyarakat Tambelan

Menyambut dioperasinya Bandara Tambelan, yang tertunda lagi karena dampak penyebaran virus Covid-19 yang melanda Bangsa Indonesia saat ini tak terkecuali masyarakat Tambelan.

Sehingga peresmiannya belum dapat dipastikan. Sambil menunggu kejelasnnya, ada hal yang menarik diperbincangkan oleh kalangan masyarakat setempat saat ini yaitu pemberian nama bandara Tambelan tersebut.

Nah dalam konteks pembangunan, yang perlu dikaji secara mendalam dan terukur itu adalah Dampak dari suatu Pembangunan tersebut atau dikenal dengan istilah rasio atau perbandingan, jadi bukan hanya sekedar nama Bandara Tambelan.

Dengan demikian yang jauh lebih penting harus kita lakukan khususnya para pemikir-pemikir Tambelan adalah bagaimana membedah konsep-konsep efek ganda dari pembangunan Blbandara tersebut dan bagaimana value added-nya bagi masyarakat setempat. Sehingga tujuan murni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tambelan benar-benar terwujud dan tidak dalam mimpi-mimpi indah..

Dampak suatu pembangunan, sudah pasti mengandung dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif, bak seperti belahan mata uang. Kedua sisi ini tidak bisa dielakkan dan pasti akan terjadi. Oleh karenanya perlu pemikiran-pemikiran yang matang dan konstruktif agar dampak positifnya lebih banyak, lebih baik dan lebih menguntungkan dari pada dampak negatifnya. Sehingga dampak negatif tersebut harus kita tangkal dan diminimalisir supaya tidak merugikan masyarakat Tambelan itu sendiri.

Dalam konteks inilah, perlunya kita mengkaji apa yang menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi masyarakat Tambelan dengan dibangunnya Bandara Tambelan tersebut. Dari sisi peluang, sudah barang tentu banyak manfaatnya yang harus kita ambil dan kita peroleh.

Sedangkan dari sisi tantangan, juga akan kita dapatkan manfaatnya asalkan kita mampu dan cerdas mengelola peluang tersebut. Namun di sisi lain, peluang itu bisa juga menjadi ancaman bagi masyarakat di Tambelan khususnya, bila tidak dikelola dengan baik dan terencana serta terstruktur secara matang.

C. Mau Jadi Penonton atau Pemain

Perlu kita perbanyak belajar dengan daerah-daerah lain, Negara-negara lain sebagai perbandingan dalam mengelola suatu wilayah. Kunci suksesnya terletak pada sumber saya manusia (SDM). Bukan SDM dalam arti Selamatkan Diri Masing-masing atau Sumber Duit Masuk.

Ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat pemikir Tambelan dimanapun berada, dan akan diyakini sepenuhnya pasti akan terjadi orang-orang yang mengatasnamakan “SDM” tersebut.

Perkembangan setelah operasionalnya Bandara Tambelan pasti akan berdampak sangat luas dan tak bisa dihindari. Berbagai perubahan akan terjadi disemua lini masyarakat dan perubahan diberbagai aspek kehidupan.

Dalam konteks globalisasi yang saat ini melanda keseluruh penjuru dunia dimana pun kita berada, seolah-olah kehidupan kita sudah tanpa batas dan tanpa ruang serta tanpa waktu. Kita sudah tidak bisa lagi menolak perubahan, siapa yang menghindar dari perubahan maka mereka-mereka akan tergilas, tertinggal, tersingkir dengan perubahan itu.

Oleh karenanya masyarakat Tambelan khususnya harus benar-benar mempersiapkan diri menghadapi berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Langkah-langkah kongkrit menyambut perubahan dengan diberlakukannya Bandara Tambelan ini, harus dipersiapkan secara dini dan matang serta terencana bukan hanya bercerita di atas kertas kosong yang tidak ada apa-apanya.

Catatan awal yang harus dipersiapkan adalah perlu dikaji dan diperbaharui dokumen-dokumen perencanaan kecamatan. Seperti Rencana Strategis Kecamatan Tambelan ke depan, Rencana Detail Tata Ruangnya, menyesuaikan dengan dokumen Induknya.

Ini merupakan langkah preventif merumuskan arah kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah strategis kecamatan Tambelan.supaya jelas peruntukan-peruntukan wilayah-wilayahnya atau penggunaan tanah wilayahnya.

Dengan demikian, jangan biarkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab menjual tanah-tanah atau pulau-pulau apalagi yang tidak beropenghuni kepada orang luar atau orang asing untuk kepentingan pribadi dan sesaat.

Perlu kiranya dilakukan rembuk bersama dengan satu misi dan tujuan untuk membentuk komitmen membuat yayasan atau koperasi atau nama lain PembangunanTambelan yang berbadan hukum resmi.

Yayasan dimaksud bertindak selaku pengelola pembangunan Tambelan selaku badan yang sah, semisalnya Badan Pengelola Otorita Batam atau yang lainnya dan tentunya tunduk dengan Pemerintah Kecamatan.

Dampak yang sangat jelas dan sangat terasa nantinya adalah perkembangan dibidang pariwisata di Kecamatan Tambelan. Potensi ini sangat menggiurkan dan sudah dikenal oleh khalayak luas, maka diperlukan pengelola yang professional dan handal semisal Bali.

Bagaimana kita menyiapkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata tersebut, bagaimana promosinya dan paket-paket destinasi apa yang akan dijual, bagaimana pelayanan terhadap para tamu dan wisatawan, bagaimna kuliner dan memperkenalkan masakan lokalnya, bagaimana akomodasi/penginapannya serta bagaimana menjaga nilai-nilai istiadat yang berlaku di tengah masyarakat setempat, karena salah kita meletakkan persoalan budaya ini maka akan merusak tataan kehidupan dan generasi yang akan dating serta persiapan-persiapan lainnya.

Kesemuanya itu harus dipersiapkan dengan baik oleh pengelola yang resmi dan bertanggungjawab, agar image pariwisatanya tidak rusak dan laku dijual sehingga akan banyak mendatangkan para wisatawan dalam negeri dan manca Negara. Alhasil perputaran uang masuk dan tinggal di masyarakat Tambelan dan peluang tenaga kerja local juga akan tersedia, mudah-mudahan sejahteralah masyarakat Kecamatan Tambelan. Patutlah kita bersyukur atas anugerah keindahan alam yang telah Allah SWT limpahkan kepada masyarakat kita khususnya dan Kepulauan Riau umumnya.

Dengan menyumbangsarankan pemikiran anak negeri yang jauh dirantau, kita berharap potensi dan bidang-bidang kehidupan masyarakat yang lain juga akan terkelola dengan baik dan bijak serta terukur dalam menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi alam yang telah dianugerahkan kepada masyarakat Kecamatan Tambelan, yang saat ini belum terkelola dengan baik dan maksimal. Hanya masyarakat Tambelanlah yang tahu dan mengerti akan kondisi wilayahnya, dan seharusnya masyarakat Tambelanlah yang tampil dan mampu mengelolanya. Kita tunjukkan kepada dunia bahwa

Jangan biarkan harta kekayaan dan mutiara yang terbenam bak zamrud khatulistiwa didasar laut Pulau Tambelan, digarap orang lain yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan hanya mementingkan kehidupan sesaat atau jangka pendek tanpa memikirkan anak cucu kita yang akan datang. Jangan kita saling bertengkar, saling membenci, saling dendam, mencaci, menghina, memburukkan orang lain, menikam dari belakang.

Marilah kita kedepankan sifat dan sikap yang dituntun oleh Agama melalui kebersamaan, kompak bak sapu lidi yang diikat dengan kuat dan besar manfaatnya, selalulah berpikir positif. Sekali lagi “Jangan kita mau jadi penonton tapi jadilah pemain di negeri sendiri. Bangkit, Bersatulah dan Majulah Tambelan Kampong Halamanku Tercinta.” (mat)

Loading...