Dulu Tak Dianggap, Pasir Kuarsa Kini Jadi Komponen Utama Industri Digital di Tanah Air

Loading...

BATAM (suarasiber.com) – Pasir kuarsa kini jadi salah satu komponen utama dan pendukung dalam industri. Hal ini lantaran perkembangan industri digitalisasi di dunia, termasuk Indonesia.

Pasir kuarsa juga bisa digunakan untuk kebutuhan lain, di antaranya untuk industri alutsista.

Penjelasan ini disampaikan Ketua Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI), Ady Indra Pawennari, mengutip kabarbatam.com, Selasa (10/10/2023).

Mengulang apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini, Ady mengatakan turunan produk pasir kuarsa/silika bisa mencapai 60 ribu. Dan semuanya menjadi komponen pendukung dan utama dalam industri, tidak hanya kaca tetapi juga industri digital dan alutsista.

Untuk di industri digital, pasir kuarsa menjadi kompenen utama pembuatan microchip yang umumnya ada di handphone, tablet dan lainnya. Bahkan bermanfaat untuk industri mobil listrik yang sedang gencar-gencarnya diproduksi di sejumlah negara untuk menekan polusi akibat bahan bakar.

Ady membandingkan, dahulu pasir kuarsa sama sekali tak dianggap. Tidak memiliki nilai bisnis dan ekonomis. Namun hal itu kemudian berubah sesuai perkembangan zaman.

“Di atas batu bara itu adalah pasir kuarsa. Dan dulunya dibuang begitu saja karena tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Yang diambil justru batu baranya. Tapi siapa sangka, sekarang pasir kuarsa banyak dilirik orang,” ungkapnya.

Mengutip data Kementerian ESDM tahun 2021, sumber daya pasir kuarsa di Indonesia mencapai 2 miliar ton, dengan cadangan (bagian dari sumber daya yang dinyatakan layak tambang) sekitar 330 juta ton.

Di Indonesia, pasir kuarsa sebenarnya menyebar di 23 provinsi. Terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, ” pungkas Ady. (***)

Loading...