Agung Sarwono: Bisa-bisa 5 – 10 Tahun Lagi Anambas Baru Punya Depo BBM

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Harapan masyarakat Anambas untuk memiliki Depo BBM agaknya selama ini tergiring oleh opini yang salah. Bahwa jika kebutuhan BBM kabupaten ini mencapai 80 ribu kiloliter baru dibangun depo, itu dinilai salah.

Pernyataan tersebut dilontarkan Deputi Bidang Koordinasi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenkomaritiman, Agung Suwandono saat rapat koordinasi peningkatan aksesibilitas energi untuk percepatan pembangunan di Anambas, Kamis (11/10/2018).

“Jangan membangun karena memikirkan keuntungan belaka, tetapi bengunlah sesuai kebutuhan,” ujar Agung.

Hal itu disampaikannya karena ia mendengar kalau kebutuhan BBM di Anambas sudah mencapai 80.000 kiloliter barulah dibangun depo. “Ini yang salah, kalau ditunggu seperti itu maka bisa 5 sampai 10 tahun daerah ini baru punya depo BBM,” lanjutnya.

Disampaikannya, pihaknya hanya bisa mendorong Pertamina segera membangun depo di Anambas. Bahkan ia memiliki terobosan yang masih membutuhkan kesepakatan lintas kementerian.

[irp posts=”11494″ name=”Gelombang Kuat, Angin Kencang, Sekeluarga Tercebur ke Laut”]

[irp posts=”11491″ name=”Hey Warganet, Pikirkan Dampak Berita yang Kalian Sebar”]

[irp posts=”11487″ name=”Teve dan Radio Kepri Harus Mampu Imbangi Siaran dari Negara Tetangga”]

Bentuknya depo terapung menggunakan kapal tanker hasil tangkapan yang kasusnya sudah diputuskan di pengadilan sehingga memiliki kekuatan hukum tetap. Kapal tersebut ditempatkan di Anambas juga Natuna.

Bupati Anambas, Abdul Haris pun curhat ke Agung soal kurangnya stok BBM untuk wilayahnya. Kebutuhan BBM Anambas 60.920 kiloliter per tahun, sementara kuotanya tak sampai angka tersebut.

“Warga juga masih butuh minyak tanah untuk keperluan rumah tangga, solar untuk nelayan, kapal yacht, PLN, perusahaan migas, kapal patroli kamla serta transportasi darat,” rinci Bupati.

Terbatasnya kuota BBM untuk Anambas masih diperparah tatkala datang angin utara. Saat angin melanda, kapal pengangkut minyak tak bisa berlayar. (hs)

Loading...