Salah Satu Modus Penggelembungan Anggaran Sewa Kamar di DPRD Bintan
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Menginap di hotel murah, tapi tagihannya pakai hotel mahal menjadi salah satu modus dugaan mark up anggaran sewa hotel oleh beberapa anggota DPRD Bintan. Modus ini kini sedang diselidiki oleh jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri.
Hal ini disampaikan Kajati Kepri Dr Asri Agung Putra melalui Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Feritas kepada wartawan di Kejati Kepri, Kamis (12/4/2018). Hingga kini penyidik Kejati masih terus menyediki berbagai modus yang digunakan dalam masalah ini.
Ada sekitar 18 orang yang sudah dimintai keterangannya di Kejati, imbuh Feritas, dan masih ada 8 lainnya yang akan dipanggil. Beberapa ada yang sudah dipanggil tapi belum datang.
“Kita minta kooperatiflah. Sehingga tak perlu menggunakan panggilan paksa,” kata Feritas.
Menjawab wartawan siapa bakal tersangka di masalah ini, Feri, mengatakan belum bisa menyebutkannya. Karena masalah ini masih dalam penyelidikan jaksa penyidik di Kejati.
Terkait penyelidikan ini masyarakat Buton yang tergabung di keluarga besar Petir (Pemuda Indonesia Timur Raya) melakui tokohnya, Abudin, menegaskan akan terus memantaunya. (mat)
