TANJUNGPINANG (suarasiber) – Rumpun Melayu Bersatu (RMB) DPW Tanjungpinang menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional Melayu, di Jalan kepodang, Batu 13, kelurahan Batu IX, Tanjungpinang, Sabtu (14/12/2019().
Festival ini melombakan belon, congkak, jengket, lempar kaleng dan goli/kelereng. Ratusan pelajar SD se-Kota Tanjungpinang antusias mengikutinya. Tak sedikit yang justru menikmati permainan karena baginya terasa asing.
Meski ada yang mengenal beberapa permainan tersebut, kebanyakan hanya tahu namanya. Belum pernah memainkannya secara langsung.
Ketua RMB Tanjungpinang, Dato Bandar Endri Sanopaka SSos mengatakan kegiatan untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional Melayu yang pernah jaya pada zamannya. Hal ini dianggap penting sebab anak-anak zaman now lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar gadget.
Menurut Endri Sanopaka, berbagai permainan yang hari itu dilombakan bisa dikatakan mendekati punah.
Disayangkan olehnya, gadget bukan digunakan oleh anak-anak zaman sekarang untuk menggali pengetahuan. Melainkan lebih banyak dimanfaatkan untuk menonton video YouTube atau justru bermain game online.
“Kita sangat prihatin, anak-anak sekarang sudah sibuk bermain gadget. Lupa permainan anak-anak dulu yang beraktivitas banyak di luar ruangan, bergerak bebas di alam terbuka,” terang Sanopaka.
Harapannya, pemerintah juga lembaga pendidikan mengingatkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak. Khusus kepada Pemkot Tanjungpinang, ia mengusulkan agar diperbanyak taman terbuka hijau sebagai tempat permainan tradisional dilaksanakan.
Pantauan di lapangan, gerimis tak menyurutkan semangat anak-anak bermain. (man)
