Yuk Kenali Deepfake dan Text To Sppech, Teknologi AI yang Dipakai Diskominfo Kepri

Loading...

Suarasiber.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri, Hasan, S.Sos., menyatakan bahwa Pemprov Kepri melalui Diskominfo telah menggunakan AI dalam bentuk pembuatan video pimpinan dengan menggunakan teknologi deepfake dan text-to-speech.

“Kedua teknologi ini memungkinkan pembuatan video menjadi lebih efisien dengan memotong beberapa prosedur yang dapat ditangani oleh AI,” kata Hasan, Senin (21/08).

Apakah kalian tahu apa itu AI, Deepfake dan Text to Speech? Berikut ini penjelasannya yang dirangkum suarasiber.com dari berbagai sumber.

Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia. Ini mencakup pengembangan algoritma dan model matematika yang memungkinkan komputer untuk memahami, belajar dari pengalaman, dan melakukan tugas-tugas seperti:

  • Pengenalan Pola: AI dapat digunakan untuk mengenali pola dalam data, seperti pengenalan wajah, suara, teks, atau gambar.
  • Pengambilan Keputusan: Sistem AI dapat diprogram untuk membuat keputusan berdasarkan data yang diberikan, bahkan dalam situasi yang kompleks.
  • Pemrosesan Bahasa Alami: AI dapat memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa manusia, memungkinkan aplikasi seperti chatbot, penerjemah otomatis, dan analisis sentimen.
  • Belajar Mesin: Ini adalah salah satu aspek penting AI, di mana sistem dapat belajar dari data dan pengalaman seiring waktu untuk meningkatkan kinerjanya.
  • Robotika: AI digunakan dalam pengembangan robot yang dapat melakukan tugas-tugas fisik dan berinteraksi dengan lingkungannya.
  • Pengenalan Suara: AI digunakan dalam sistem pengenalan suara, seperti asisten virtual (contohnya, Siri, Google Assistant) yang merespons perintah suara.
  • Kendaraan Otonom: Mobil otonom menggunakan AI untuk mengemudi tanpa perlu pengemudi manusia.
  • Permainan: AI sering digunakan dalam permainan komputer untuk mengembangkan karakter non-manusia yang cerdas dan responsif.
  • Analisis Data: AI digunakan untuk menganalisis data besar dan kompleks, sehingga dapat menghasilkan wawasan yang berharga.
  • Pengenalan Pola Genetik: Dalam bidang ilmu biologi, AI digunakan untuk mengidentifikasi pola genetik dan peran gen dalam kesehatan manusia.

AI dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup. Perkembangan AI terus berlanjut, dan banyak penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk membuat sistem AI lebih cerdas dan bermanfaat.

Deepfake

Deepfake adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada teknologi manipulasi audio dan video yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten palsu yang sangat realistis. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk mengganti wajah, suara, atau bahkan gerakan tubuh individu dalam video dengan wajah, suara, atau gerakan tubuh orang lain. Sebagai contoh, deepfake dapat digunakan untuk:

  • Mengganti Wajah: Seorang individu dapat menggantikan wajah aktor atau aktris dalam video dengan wajah mereka sendiri atau orang lain.
  • Manipulasi Suara: Teknologi deepfake dapat digunakan untuk mengubah suara seseorang sehingga terdengar seperti seseorang yang berbeda atau untuk menghasilkan percakapan palsu.
  • Animasi Wajah: Deepfake dapat menciptakan animasi wajah yang sangat realistis yang mengikuti gerakan dan ekspresi wajah orang asli dalam video.

Deepfake awalnya muncul sebagai teknologi yang digunakan dalam industri hiburan, seperti pembuatan film atau video musik, untuk menggantikan wajah atau suara aktor dengan cara yang realistis. Namun, perhatian terbesar terhadap deepfake adalah potensinya untuk disalahgunakan dalam menyebarkan konten palsu dan manipulatif, seperti video palsu yang digunakan untuk memfitnah, menipu, atau mengelabui orang lain.

Beberapa kasus deepfake telah menciptakan kekhawatiran tentang dampak negatifnya terhadap privasi, keamanan, dan integritas informasi. Oleh karena itu, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan teknologi, dan penelitian untuk mengembangkan alat deteksi deepfake dan upaya untuk memitigasi risiko yang terkait dengan teknologi ini.

Text to Speech

Text-to-Speech (TTS) adalah teknologi yang mengubah teks tertulis menjadi suara atau ucapan manusia. Dalam TTS, komputer menggunakan algoritma dan teknologi pengolahan bahasa alami (NLP) untuk menganalisis teks dan menghasilkan output suara yang bisa didengar oleh manusia.

TTS memiliki berbagai aplikasi yang luas, termasuk:

  • Aksesibilitas: TTS digunakan untuk membantu individu dengan gangguan penglihatan atau kesulitan membaca teks, sehingga mereka dapat mendengar konten teks seperti buku, artikel, atau situs web.
  • Asisten Virtual: Asisten virtual seperti Siri (Apple), Google Assistant, dan Alexa (Amazon) menggunakan TTS untuk merespons pertanyaan dan perintah pengguna dengan suara manusia.
  • Penerjemahan Ucapan: TTS dapat digunakan untuk menerjemahkan teks tertulis dari satu bahasa ke bahasa lain dan mengucapkannya dalam bahasa target.
  • Pengumuman: TTS digunakan dalam pengumuman di bandara, stasiun kereta, dan tempat-tempat umum lainnya untuk memberikan informasi kepada orang-orang secara verbal.
  • Aplikasi e-Learning: Dalam platform e-learning, TTS dapat membantu dalam membacakan teks teori atau instruksi kepada siswa.
  • Audiobook: TTS digunakan untuk menghasilkan versi audio dari buku atau materi tulisan lainnya, sehingga dapat dinikmati oleh mereka yang tidak memiliki waktu untuk membaca.
  • Peringatan Keselamatan: TTS digunakan dalam peringatan keselamatan dan peringatan darurat, seperti peringatan cuaca, gempa bumi, atau situasi darurat lainnya.

TTS dapat disesuaikan dengan berbagai jenis suara, intonasi, dan aksen, sehingga dapat terdengar seperti berbagai jenis pembicara manusia. Teknologi TTS terus berkembang, dan suara yang dihasilkan semakin mendekati kualitas suara manusia yang alami. Ini memungkinkan penggunaan yang lebih luas dalam berbagai konteks dan aplikasi. (***/syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...