Nekat, Lima Ton Kabel Optik Dipotong dari Bawah Laut Bintan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Penjarahan barang berharga di dalam laut kembali terjadi, jika sebelumnya harta karun dari kapal tenggelam yang dijarah, kali ini kabel optik yang menjadi ruh bagi dunia siber yang dicuri.

Tak tanggung-tanggung, pelaku memotong sekitar 5 ton kabel optik yang diduga dari sekitar perairan Tanjungberakit, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (26/5/2018). Barang jarahan itu rencananya akan dijual di Bangka.

Gulungan kabel optik bawah laut sebagai piranti komunikasi yang berhasil dipotong pencuri. F-ist

Jika aksi itu tidak segera ketahuan oleh Kapal Negara (KN) Belut Laut 4806 Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang dinakhodai AKBP Capt Nyoto Saptono, bisa saja jumlah kabel optik yang dicuri lebih banyak lagi. Hal ini terungkap dari rilis yang disampaikan Bakamla, Minggu (27/5/2018).

Untuk memotong satu kabel optik bawah laut tentu butuh waktu karena penampangnya cukup rumit, seperti pada gambar ini. F-ist

Kemungkinan itu sangat besar terjadi, sebab saat dipergoki KN Belut Laut 4806, awak Kapal Motor (KM) Tapan Ocean sedang berada di bawah laut. Termasuk, nakhoda KM Tapan Ocean itu sendiri. Ketika dokumentasi kapal diperiksa, termasuk surat persetujuan berlayar (SPB) yang ternyata sudah tidak berlaku.

Kompresor adalah salah satu peralatan yang digunakan pencuri untuk beraksi di bawah permukaan laut. F-ist

Kasubbag Humas Bakamla Mayor Marinir Mardiono dalam rilisnya, menyatakan selain menemukan dokumen yang sudah basi, ditemukan juga kabel optik sekitar 5 ton di dalam palka kapal. Di palka itu juga terlihat alat potong kabel optik, kompresor, selang dan alat selam.

Pencuri juga melengkapi dirinya dengan repeater yang merupakan alat penguat sinyal. F-ist

Tidak disebutkan siapa nama nakhoda KM Tapan Ocean, juga siapa kru yang melakukan aksi pencurian kabel optik itu. Akan tetapi disebutkan kabel optik itu rencananya akan dibawa ke Bangka untuk dijual. Informasi yang masuk ke redaksi suarasiber.com, kemarin, menyebutkan pelakunya ini pemain lama yang berasal dari Bangka.

Untuk bernafas di bawah permukaan air laut, pelaku menggunakan selang sebagai alat pernafasan. F-ist

Dikaitkan dengan SPB KM Tapan (Topan) Ocean yang berangkat dari Tanjung Ru (Jebus), Muntok dengan tujuan Tanjunguban tertanggal 5 Maret 2018, kemungkinan pelakunya dari Bangka bisa diterima akal.

Mesin gerinda beserta mata untuk memotong kabel. F-ist

Kini, kapal berikut awaknya yang diduga sudah penjarahan itu dibawa ke pangkalan Barelang, Batam. (mat)

Loading...