Mudik Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

Loading...

Suarasiber.com – Tradisi mudik Lebaran adalah tradisi tahunan di Indonesia yang dilakukan pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Mudik Lebaran mengacu pada perjalanan para migran kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Melansir beberapa sumber, sejarah mudik Lebaran di Indonesia dapat ditelusuri hingga masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada waktu itu, para pekerja migran Indonesia (yang dikenal sebagai ‘buruh kontrak’) diperbolehkan untuk pulang kampung selama dua minggu setiap tahun untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka. Setelah kemerdekaan Indonesia, tradisi mudik Lebaran menjadi semakin populer dan menjadi budaya yang berakar kuat di Indonesia.

Negara-negara lain yang juga memiliki tradisi mudik atau perjalanan pulang kampung saat perayaan hari raya adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Bangladesh.

Bepergian untuk mudik Lebaran atau pulang kampung saat Idul Fitri di Indonesia memiliki risiko yang cukup tinggi. Beberapa risiko yang dapat terjadi saat pemudik Lebaran di jalan adalah sebagai berikut:

Kecelakaan lalu lintas: Risiko kecelakaan lalu lintas selalu ada pada setiap perjalanan, terutama saat musim mudik Lebaran di mana volume kendaraan yang bergerak di jalan raya meningkat tajam. Kecelakaan dapat terjadi akibat kurangnya pengalaman pengemudi, kendaraan yang tidak terawat dengan baik, kelelahan, dan juga kondisi jalan yang buruk.

Kemacetan lalu lintas: Kemacetan lalu lintas dapat terjadi di jalan raya karena volume kendaraan yang bergerak meningkat tajam selama musim mudik Lebaran. Kemacetan dapat menyebabkan keterlambatan dalam perjalanan dan juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Kriminalitas: Pada saat musim mudik Lebaran, banyak orang yang membawa uang tunai dan barang berharga lainnya di dalam kendaraan mereka. Hal ini dapat menarik perhatian para pelaku kejahatan seperti pencurian, perampokan, dan pencurian dengan kekerasan.

Kesehatan: Perjalanan jarak jauh yang dilakukan selama mudik Lebaran dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan juga masalah kesehatan lainnya.

Cuaca: Musim hujan sering terjadi pada saat musim mudik Lebaran di Indonesia, dan dapat menyebabkan jalan raya menjadi licin dan berbahaya bagi pengemudi.

Karena risiko yang terkait dengan perjalanan mudik Lebaran yang tinggi, maka penting bagi pemudik untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan perjalanan, seperti melakukan perawatan kendaraan, mempersiapkan diri secara fisik dan mental, serta menghindari melakukan perjalanan pada saat waktu padat dan cuaca buruk.

Di beberapa negara, pemerintah dan pihak berwenang mengambil berbagai tindakan dan antisipasi untuk memberikan keamanan bagi para pemudik Lebaran. Beberapa contoh tindakan dan antisipasi tersebut adalah:

Peningkatan keamanan dan patroli di jalan raya: Pihak berwenang meningkatkan patroli dan keamanan di jalan raya untuk mencegah tindakan kriminalitas dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

Pembatasan kendaraan besar: Beberapa negara membatasi kendaraan besar seperti truk untuk mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan lalu lintas.

Penambahan petugas di posko-posko pengamanan: Pemerintah menambah jumlah petugas di posko-posko pengamanan di sepanjang jalan raya untuk membantu memantau kondisi lalu lintas dan memberikan pertolongan jika diperlukan.

Pelayanan kesehatan: Beberapa posko pengamanan dan stasiun pengisian bahan bakar disediakan dengan fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pemudik.

Penyediaan fasilitas istirahat dan makanan: Pihak berwenang menyediakan fasilitas istirahat dan makanan di sepanjang jalan raya untuk para pemudik yang lelah dan membutuhkan istirahat.

Kampanye keselamatan berkendara: Pemerintah melakukan kampanye keselamatan berkendara dan meminta para pemudik untuk mengikuti aturan lalu lintas dan memeriksa kendaraan mereka sebelum melakukan perjalanan.

Tindakan-tindakan tersebut diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik selama musim mudik Lebaran. (***)

Editor Nurali Mahmudi

Loading...