Penerimaan Siswa SMA Kepri Dituding Tak Transparan

Loading...

* Nilai Rendah Diterima Nilai Tinggi Ditolak

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Penerimaan siswa baru SMA sederajat tahun 2018, yang menggunakan sistem online dinilai Andi Cori Fatahuddin, aktivis pemuda Kepri, belum transparan.

Menurut Andi Cori, dengan sistem online harusnya penerimaan siswa baru diumumkan real time (setiap saat). Sehingga semua pendaftar bisa tahu nilainya ada di posisi rangking ke berapa.

Jika sistem online tapi baru dibuka hari tertentu baru diumumkan berarti sama saja dengan sistem manual yang tidak transparan. Bedanya cuma cara daftarnya saja. Sedangkan hasilnya diolah dulu setelah itu baru diumumkan.

“Akibatnya jelas, ada murid yang nilai rata-ratanya 6,0 diterima. Sedangkan yang nilai rata-ratanya 6,3 malah tak lulus. Ini fakta yang terjadi di SMAN ternama yang terletak di Kampung Baru dan di Jalan Basuki Rachmat,” kata Andi Cori Fatahuddin kepada suarasiber.com, Selasa (10/7/2018).

Ditambahkannya, sistem online penerimaan masuk SMA di Tanjungpinang 3 tahun lalu jauh lebih baik dari pada saat ini. Seharusnya Disdik Kepri bisa belajar dari yang pernah dibuat itu.

“Ini malah mundur ke belakang. Online tapi tidak real time. Makanya masih bisa curang. Kami punya data, akan kami pertanyakan ke Disdik Kepri,” tegas Cori. (mat)

Loading...