Komjen Arief: Polisi Jujur Ada Ribuan, Ratusan Ribu, Mari Bangun Lebih Baik Lagi

Loading...

Suarasiber.com – Sejumlah kasus, seperti Duren Tiga, Kanjuruhan dan oknum Kapolda yang terlibat Narkoba telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap insitusi Polri. Namun masih ada banyak polisi baik di negeri ini.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Drs Arief Sulistyanto MSi ketika memberikan arahan kepada jajarannya melalui zoom meeting, baru-baru ini.

“Polisi jujur ada ribuan, ratusan ribu dan sebagian besar jajaran Baharkam. Mari bangun jajaran polisi lebih baik lagi,” tegasnya, seperti dilihat suarasiber.com dari video yang diterima redaksi.

Sebelum mengutarakan hal itu, Arief mengatakan ada sarkastik jika polisi jujur itu ada tiga. Mereka adalah polisi tidur, patung polisi dan Hoegeng. Menurutnya, Hoegeng harus menjadi teladan dan lahir kembali melalui polisi-polisi zaman sekarang.

“Selalu gaungkan Pak Hoegeng, Pak Hoegeng. Sedih kalau melihat polisi saat ini. Pak Hoegeng sudah meninggal. Saatnya, bagaimana saudara bisa mencetak dan mengarahkan anggota agar bisa menjadi Hoegeng baru masa kini. Bukan hanya mengenang Pak Hoegeng sebagai legenda,” pinta mantan Kapolres Tanjungpinang ini.

Kepada jajarannya, dari atas hingga bawah, Kabaharkam Polri ini mengingatkan jalan masih panjang di tengah sorotan masyarakat. Polisi seyogyanya tidak melakukan hal kontraproduktif dan over acting. Ia lantas mencontohkan, di Polres Luwu ada anggota yang mencoret kendaraan operasional dengan kata-kata “Sarang Korupsi” dan “Sarang Pungli”.

Arief pun mencari tahu hal itu dan diperoleh jawaban pelakunya dianggap gila. Ia pun berseloroh, jangan-jangan polisi lainnya dianggapnya gila karena anti mainstream.

“Mainstream arus utamanya pungli, menyimpang, kalau nggak menyimpang dianggap aneh, dan sebagainya,” tambahnya.

Melihat beragam fenomena yang terjadi, Arief mengingatkan bawahan untuk membantu pimpinan sehingga tidak terjadi letupan di tingkat bawah. Sementara kepada pimpinan diminta membawa seluruh anak buah untuk berperan kepada masyarakat.

“Tugas Baharkam adalah membangun peradaban,” pesannya.

Sekadar catatan, Hoegeng yang disebut Kabaharkam Polri ialah Jenderal Polisi Drs Hoegeng Imam Santoso, satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5.

Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur ​​di Indonesia oleh media dan masyarakat.

Ia meninggal dunia 14 Juli 2004, dalam usia 82 tahun. Hoegeng meninggal setelah menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, karena stroke yang dideritanya.

Hoegeng dimakamkan di pemakaman keluarga, Parung Raya, Bogor, Jawa Barat. (zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...