Tuah dari Jejak Telapak Kaki Sultan Mahmud di Desa Mamut, Senayang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Ada banyak kisah tentang kesaktian dan tuah dari raja atau sultan di banyak negeri. Begitu juga di Desa Mamut, Senayang.

Di desa ini tersimpan kisah kesaktian Sultan Mahmud Riayat Syah (SMSR) (1761-1812). Kisah yang disampaikan warganya secara turun temurun.

“Ada sumber mata air di tepi pantai yang berbentuk telapak kaki. Diyakini, ini telapak kaki sultan (SMRS) saat singgah di desa ini,” kata Dedi Arman, Koordinator Perpustakaan dan Dokumentasi Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri menjawab suarasiber.com, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga:

Jaksa Kukuh Tuntut 20 Tahun Penjara untuk Terdakwa Pembunuh Janda Hamil

Petugas Tourist Information Centre di Anambas Ini Berharap Bisa Ikut Pelatihan

Kampung Bugis Tanjungpinang Sudah Ada sejak Tahun 1820-an

Orang Kapal Ditemukan Meninggal di Hotel Usai Kunjungi Tempat Hiburan Malam

Walau di tepi pantai, sumber air itu tak pernah kering, dan airnya tetap tawar. Bukan payau. Juga bukan terasa asin.

Itu sebabnya, ujar Dedi, tak sedikit orang yang menganggap sumber air dari telapak kaki sultan itu bertuah dan punya khasiat tertentu. Bahkan, ada yang mengeramatkan sumber mata air itu.

Nama desa ini sendiri, Desa Mamut, imbuh Dedi, juga berawal dari kisah singgahnya sultan (Mahmud) ke desa ini. Nama yang kekal hingga kini. (mat)

Loading...