Tiga Tahun Pimpin Bintan, Apri – Dalmasri Cetuskan Gerakan Secanting Beras

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Tiga tahun menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Bintan, Bupati dan Wabup Apri Sujadi – Dalmasri Syam memaparkan capaian mereka kepada pegawai dan undangan melalui layar lebar di Kantor Bupati Bintan Buyu, Senin (18/2/2019).

Tak hanya pembangunan fisik, pembangunan mental, peningkatan SDM dan kebijakaan keagamaan dibuat dalam bentuk slide dan video singkat. Pembangunan dari visi misi Asri (Apri Sujadi – Dalmasri Syam), Bintan Kita Bintan Gemilang dapat dilihat ratusan pegawai yang hadir.

Sehari sebelumnya, Ahad, 17 Februari 2019 Apri – Dalmasri mencanangkan Gerakan Secanting beras yang ditujukan untuk para pegawai Pemkab Bintan.

Kebijakan yang disebut Apri bukan sebuah paksaan ini untuk membantu warga Bintan yang miskin atau kurang mampu. Caranya, setiap pegawai Pemkan Bintan seminggu sekali mengumpulkan secanting beras. Kalkulasinya, seorang pegawai akan mengumpulkan 1 kilogram per bulan. Jika ada 3-an pegawai maka sebulan terkumpul 3 ton beras.

Data BPS, di Bintan ada kira-kira 9 ribu jiwa yang tergolong kurang mampu. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 4.900 jiwa yang mendapat rastra, sisanya 4.100 jiwa yang belum dapat rastra. Merekalah sasaran Gerakan Secanting Beras yang mulai diberlakukan 1 Maret 2019 ini.

Sekda Bintan Adi Prihantara mengatakan, beras yang disumbangkan ASN ini, akan dikumpulkan melalui OPD masing-masing. Selanjutnya, dikumpulkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Bintan.

Layar Lebar di Halaman Kantor Bupati

Capaian selama 3 tahun kepemimpinan juga dilakukan pasangan Alias Wello dan M Nizar di Lingga. Bedanya, layar lebar di Kabupaten Lingga dipasang di halaman kantor bupati, lengkap dengan panggung utama serta bazar selama 10 hari.

Seluruh biaya kegiatan ini tak menyentuh uang APBD, melainkan gotong royong masyarakat, Forum Kekerabatan RT/RW dan para pejabat OPD. Lima sepeda motor, 5 sepeda kayuh, kulkas dan hadiah-hadiah lain sumbangan pejabat dan juga Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang menghadiri malam puncak Refleksi 3 Tahun Awe – Nizar, Ahad (17/2/2019).

Baca Juga:

CBR Bintan Club Rolling City Bersama Ustaz Hanan dan Semarakkan MRSF 2019

Kemunculan Sejumlah Buaya Resahkan Warga Ulu Maras, Anambas

Pengakuan Staf Khusus Bupati Lingga: Menggali Seorang AWe Tiada Habisnya

Visual di layar lebar diawali dengan kerja keras Awe – Nizar yang menjabat dengan beban utang sekitar Rp127 miliar.

“Jangankan berinvestasi baru untuk pembangunan, bisa untuk membayar utang itu saja sudah bagus,” kata Alias Wello, kepada suarasiber.com.

Namun tiga tahun berlalu, APBD Pemkab Lingga mendekati Rp1 Triliun.

Di awal memimpin, Awe-Nizar menghemat belanja perjalanan dinas dan pembayaran gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Tenaga Harian Lepas (THL). Seluruh pejabat OPD dikumpulkan dengan perintah mengurangi belanja dinas dan rasionalisasi pegawai honor.

“Pegawainya cuma 3.000 an kok PTT dan THLnya 2.200 orang,” ujar Awe.

Tentu saja muncul gelombang khususnya dari sejumlah timses yang kepentingannya tak bisa diakomodir. Nyatanya rasionalisasi ini membuat Pemkab Lingga mampu menghemat Rp16 Miliar per tahun. Yang awalnya miliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp18 Miliar, kini mencapai angka Rp30 Miliar. APBD-nya yang diawali dengan angka Rp715 Miliar dan defisit sebesar Rp127 Miliar, kini naik menjadi Rp919 Miliar.

“Insya Allah, akhir tahun 2019 ini, saya targetkan APBD Perubahan Lingga sudah tembus angka Rp1 Triliun. Begitu juga PAD-nya. Tahun depan, saya targetkan sudah mencapai Rp35 Miliar,” katanya.

Rumah belajar Masyarakat dan Rumah Tahfiz

Tiga tahun kepemimpinan Bupati dan Wabup Anambas, Abdul Haris – Wan Zuhendra dilakukan dengan meresmikan Rumah Belajar Masyarakat dan Rumah Tahfiz di Desa Piasan, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Sabtu (16/02/19).

“Semoga tercipta generasi muda yang mampu membaca dan menghafal Alquran serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari,” harapan Haris.

Haris juga menginginkan Rumah Tahfiz sebagai tempat belajar mengajar dan juga dalam rangka pembentukan forum anak.

“Jadikan Rumah Tahfiz di desa ini sebagai contoh untuk desa lain di Kabupaten Anambas,” kata Haris.(mat/hs)

Loading...