ANAMBAS (suarasiber) – Jalan nasional Payalaman – Peninting di Desa Air Sena, Kecamatan Siantan tengah, Kabupaten Anambas belum diketahui nasibnya hingga hari ini. Padahal pembangunan jalan ini sudah dimulai sejak 2005 silam.
Akibat belum siapnya jalan ini, warga dari Desa Teluk Sunting yang akan pergi menuju Desa Air Sena dan sebaliknya harus melewati tanah. Kondisinya yang tidak rata membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati, baik musim kemarau atau penghujan.
Mantan Camat Siantan Tengah, Heri Fakhrizal, mengatakan dirinya menjadi camat selama 3,3 tahun. “Sewaktu ulang tahun kepemimpinan Pak Abdul Haris – Pak Wan Zuhendra yang pertama, sengaja saya membawa jalan dari Air Sena menuju ke Teluk Siantan agar jalan tersebut bisa diperhatikan,” ujarnya kepada suarasiber.com, kemarin.
Saat baru mulai dikerjakan, 14 tahun silam, warga antusias. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat harus menghadapi kenyataan tetap bersusah-payah saat membawa anggota keluarganya yang sakit untuk berobat. Rumah sakit berada di Desa Payalaman.
Baca Juga:
Karang Taruna dan Pemkab Pati Ingatkan, Jangan BAB Sembarangan, Ya…
Awal Musim Kemarau 2019 Mulai di Bulan April
Rp473.930.000 Uang Pungli Penerimaan Siswa Baru SMPN 10 Batam Dikembalikan
15.743 Personel Pengamanan Pemilu 2019 di Kepri Apel Bersama
Tambelan, Terbiar dan Terpencil Sendirian di Laut Natuna
Aldi, seorang Ketua RW Desa Air Sena mengaku ia dan warga kesulitan untuk menuju ke Desa Payalaman, dengan jalan tanah yang berbatu. “Setiap warga yang sakit harus menyeberang lewat laut.
kami berharap ada perhatian pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” harapannya.
Akses jalan itu menjadi penting karena urusan berobat. Selain itu di Desa Air Sena juga ada budidaya ikan napoleon. Aldi lantas menyebut sejumlah pejabat yang pernah mendatangi desanya, diantaranya mantan Panglima Jendral Gatot Nurmantyo, Watimpres I GK Manila, mantan Watimpres Jenderal Doni Munardo, Mantan Kapolda Raden Budi Winarso.
“Semoga segera mendapatkan perhatian,” pungkas Aldi. (hs)
