Sudah Pakai TV Digital? Tahu Nggak Sejarahnya? Simak di Sini, Yuk…

Loading...

Suarasiber.com – Televisi digital adalah sistem penyiaran televisi yang menggunakan format sinyal digital untuk mengirimkan gambar dan suara ke penerima televisi. Dalam televisi digital, data audio dan video dikompressi menjadi format digital sebelum ditransmisikan melalui berbagai platform, seperti terestrial (udara), satelit, kabel, atau internet.

Berbeda dengan televisi analog yang menggunakan sinyal analog kontinu, televisi digital mengubah sinyal menjadi digit dan mengirimkannya dalam bentuk data biner (0 dan 1). Ini memungkinkan pengiriman informasi audio dan video dengan lebih efisien dan dapat dipecah-pecah menjadi paket-paket data.

Salah satu keunggulan televisi digital adalah kualitas gambar dan suara yang lebih baik. Sinyal digital menghasilkan gambar yang lebih tajam, jernih, dan detail, serta suara yang lebih jernih dan kualitas tinggi. Selain itu, televisi digital juga memungkinkan penyiaran lebih banyak saluran dan program, serta menyediakan fitur interaktif dan multimedia yang tidak dimungkinkan oleh televisi analog.

Penyiaran televisi digital dilakukan dengan menggunakan standar dan teknologi tertentu, seperti Digital Video Broadcasting (DVB) yang digunakan di Eropa, Advanced Television Systems Committee (ATSC) yang digunakan di Amerika Serikat, atau Integrated Services Digital Broadcasting (ISDB) yang digunakan di Jepang.

Seiring dengan kemajuan teknologi, televisi digital terus berkembang dan memungkinkan pengalaman menonton yang lebih baik dan beragam bagi pemirsa.

Penemuan Televisi Digital

Penemuan televisi digital melibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan televisi selama beberapa dekade. Disarikan dari sejumlah sumber, berikut adalah sejarah penemuan televisi digital di dunia:

Konsep Televisi Digital Awal (1940-an hingga 1960-an)

Pada tahun 1940-an, peneliti di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang mulai mengembangkan konsep televisi digital. Namun, pada saat itu teknologi masih terbatas dan belum dikomersialkan.

Penelitian dan Standarisasi (1970-an hingga 1980-an)

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, penelitian intensif dilakukan untuk mengembangkan sistem televisi digital. Beberapa organisasi seperti Institut Ilmu Komunikasi (ICC) dan Institut Elektro dan Elektronik Amerika (IEEE) berperan dalam menetapkan standar teknis untuk televisi digital.

Munculnya Sistem Televisi Digital Pertama (1990-an)

Pada tahun 1990-an, beberapa negara memperkenalkan sistem televisi digital pertama. Pada tahun 1990, Jepang meluncurkan sistem televisi digital terestrial yang dikenal sebagai “ISDB” (Integrated Services Digital Broadcasting). Pada tahun yang sama, Amerika Serikat memulai penelitian mengenai sistem televisi digital dan meluncurkan “Grand Alliance” yang terdiri dari beberapa perusahaan dan organisasi untuk mengembangkan standar televisi digital.

Perkembangan Standar Internasional (2000-an)

Pada awal abad ke-21, berbagai negara dan organisasi internasional berusaha untuk mencapai kesepakatan dalam mengadopsi standar televisi digital yang seragam di seluruh dunia.

Standar yang paling dikenal adalah:

  • Digital Video Broadcasting (DVB): Standar Eropa yang mencakup DVB-T (terestrial), DVB-C (kabel), dan DVB-S (satelit).
  • Advanced Television Systems Committee (ATSC): Standar Amerika Serikat yang mengadopsi sistem kompresi MPEG-2 dan kemudian MPEG-4.
  • Integrated Services Digital Broadcasting (ISDB): Standar Jepang yang mencakup ISDB-T, ISDB-C, dan ISDB-S.
  • Migrasi ke Televisi Digital (2000-an hingga sekarang):
  • Seiring dengan perkembangan teknologi dan adopsi standar televisi digital, banyak negara di seluruh dunia beralih dari sistem televisi analog ke sistem televisi digital. Proses ini melibatkan penggantian infrastruktur yang ada dan perubahan pada perangkat penerima televisi yang mendukung sinyal digital.

Penemuan televisi digital adalah hasil kolaborasi dan inovasi dari banyak ilmuwan, insinyur, dan organisasi di seluruh dunia. Perkembangan teknologi ini telah menghasilkan penyiaran televisi yang lebih baik dalam hal kualitas gambar dan suara, serta memberikan kemungkinan fitur interaktif dan multimedia yang lebih luas kepada pemirsa.

Kelebihan Televisi Digital

Televisi digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan televisi analog. Berikut ini adalah beberapa kelebihan utama televisi digital:

Kualitas Gambar yang Lebih Baik

Televisi digital menggunakan format kompresi data yang lebih efisien, seperti MPEG (Moving Picture Experts Group), yang menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan televisi analog. Gambar yang ditampilkan lebih tajam, jernih, dan memiliki detail yang lebih baik.

Kualitas Suara yang Lebih Baik

Selain meningkatkan kualitas gambar, televisi digital juga meningkatkan kualitas suara. Sistem suara digital seperti Dolby Digital memberikan suara yang lebih jernih, kualitas tinggi, dan efek suara yang lebih kaya. Hal ini memberikan pengalaman menonton yang lebih imersif bagi penonton.

Lebih Banyak Saluran dan Program

Dengan menggunakan teknologi digital, televisi digital memungkinkan penyiaran lebih banyak saluran dibandingkan dengan televisi analog. Sinyal digital memungkinkan penggunaan frekuensi yang lebih efisien, sehingga lebih banyak saluran dan program dapat ditawarkan kepada pemirsa. Pilihan program menjadi lebih beragam dengan adanya saluran khusus, saluran berlangganan, dan saluran lokal.

Fitur Interaktif dan Multimedia

Televisi digital memungkinkan pengembangan fitur interaktif dan multimedia yang tidak dimungkinkan oleh televisi analog. Misalnya, pemirsa dapat mengakses informasi tambahan di layar seperti cuplikan film, jadwal acara, teks berjalan, atau berinteraksi dengan konten melalui layanan interaktif. Fitur ini menawarkan pengalaman menonton yang lebih beragam dan interaktif.

Efisiensi Penggunaan Frekuensi dan Penggunaan Energi

Sistem televisi digital menggunakan frekuensi yang lebih efisien dalam penyiaran. Hal ini memungkinkan penggunaan spektrum frekuensi yang lebih sedikit untuk menyediakan lebih banyak saluran. Selain itu, televisi digital juga lebih efisien dalam penggunaan energi. Penerima televisi digital mengonsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan penerima televisi analog, yang berarti penghematan energi dan biaya listrik.

Kemampuan Transmisi Lebih Jauh dan Stabilitas Sinyal yang Lebih Baik

Sinyal televisi digital memiliki kemampuan transmisi yang lebih jauh dibandingkan dengan televisi analog. Sinyal digital memiliki toleransi yang lebih baik terhadap gangguan dan interferensi, sehingga memberikan stabilitas sinyal yang lebih baik saat menghadapi gangguan cuaca atau hambatan fisik seperti gedung atau pohon.

Kelebihan-kelebihan tersebut menjadikan televisi digital sebagai pilihan yang lebih unggul dibandingkan dengan televisi analog. Perkembangan teknologi televisi digital terus berlanjut, membawa inovasi dan peningkatan kualitas yang lebih baik dalam industri penyiaran. (syaiful)

Editor Ady Indra P

Loading...