Narabahasa Ajarkan Bahasa Indonesia kepada Mahasiswa Asing

Loading...

Suarasiber.com – Narabahasa mengajarkan bahasa Indonesia kepada mahasiswa Kedokteran yang berasal dari luar Indonesia.

Kegiatan itu dilakukan dalam acara Cultural Day Exotic (Explore the World Through Exchange) yang diadakan oleh Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA), Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran pada, Sabtu (12/2/2022).

Manajer Produk, Digital, dan Humas Narabahasa, Dessy Irawan bertugas sebagai widyaiswara. Dalam kegiatan yang diadakan secara virtual tersebut, Dessy membawakan materi seputar dasar-dasar pengenalan bahasa Indonesia.

Materi itu dipilih karena menyesuaikan dengan kondisi latar belakang audiens yang merupakan penutur asing. Meliputi abjad dan pelafalannya, ragam dan keunikan bahasa, serta sapaan umum.

“Materi tersebut disusun berdasarkan permintaan penyelenggara. Saya duga karena latar belakang peserta yang membutuhkan gambaran dasar tentang bahasa Indonesia,” kata Dessy.

Lebih lanjut, Dessy menyebutkan, pengajaran suatu bahasa kepada penutur asing sebaiknya dimulai dari mengenalkan abjadnya. Hal itu akan mempermudah penutur untuk beranjak ke tahap selanjutnya, seperti mengenal percakapan umum.

Dengan begitu, penutur asing akan lebih mudah mempelajari bahasa tersebut.

“Untuk bisa berbicara dan menulis dalam suatu bahasa, hal pertama yang perlu dipelajari adalah abjadnya. Hal kedua baru sapaan umum. Jarang orang diajar tata bahasa pada awal mula,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan kali pertama Narabahasa mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Hal itu mendatangkan tantangan sekaligus keseruan yang baru.

Kendati demikian, Dessy mengaku tidak punya kendala yang berarti dalam penjabaran materi.

“Tidak ada kesulitan yang berarti. Kebingungannya mungkin saat ada peserta bertanya dengan bahasa Inggris dan logat khas negaranya, seperti Malaysia dan Kanada. Perlu dua kali berpikir untuk mencerna maksud pertanyaannya karena logat khas tadi,” ungkap Dessy.

Dessy bahkan mendapat tanggapan yang tidak diduga dari audiens, terlebih ketika sesi praktik berbicara. “Respons dari audiens cukup di luar ekspektasi. Ada beberapa yang sukarela mengajukan diri untuk praktik berbicara,” tutur Dessy.

Meski terbata-bata, para mahasiswa asing itu antusias untuk mencoba berbicara dalam bahasa Indonesia. (fath putra mulya/harrits rizqi)

Editor Yusfreyendi

Loading...