Perempuan Ini Sewa Pembunuh Bayaran karena Bosnya Ngajak Bersetubuh

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Tak sedikit bos atau pimpinan yang bertipe buang air besar (BAB) di periuknya alias suka menggagahi staf atau anak buahnya sendiri.

Biasanya diawali dengan bujukan dan hadiah barang serta uang. Pimpinan seperti ini dikenal juga dengan sebutan sugar boss.

Namun, tidak sedikit juga yang main kasar atau dengan ancaman. Agar, bisa menggagahi stafnya sendiri.

Pada kejadian pembunuhan bos pelayaran di Kelapa Gading, Sugianto (55), aroma seperti itu terkuak. Namun, korban tidak membujuk dengan hadiah ala sugar boss.

Korban mengajak NL (34), anak buahnya untuk bersetubuh dengan melecehkannya. Memarahinya. Juga mengancam akan melaporkannya ke polisi terkait penggelapan pajak.

NL pun sakit hati atas pelecehan itu. Juga takut karena akan dilaporkan ke polisi.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nana Sudjana, mengungkapkan dua motif NL, membunuh bosnya.

“Alasan pertama, tersangka sakit hati dan marah karena sering dimarahi korban. Ada pernyataan dari korban yang melecehkan dan mengajak melakukan persetubuhan.

Lalu ada pernyataan perempuan tidak laku,” kata Irjen Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020), sebagaimana dirilis Humas Polri.

Untuk alasan kedua, disebabkan NL ketakutan akan dilaporkan ke polisi oleh Sugianto. Sebab, saat menjalani tugasnya sebagai administrasi keuangan sejak tahun 2012, ia kerap menggelapkan uang pajak perusahaan Sugianto.

Kerap menggelapkan uang perusahaan kantornya, perusahaan itu pun didatangi oleh petugas Kantor Pajak Jakarta Utara.

Mengetahui hal itu, Sugianto mengancam akan memperkarakan NL ke polisi karena menyelewengkan uang.

Merasa takut diancam oleh korban, NL kemudian merencanakan pembunuhan. Dia meminta tolong suami sirrinya yang berinisial R alias MM, 42 tahun, untuk mencarikan pembunuh bayaran.

MM kemudian menyampaikan niat istrinya itu kepada tujuh orang temannya yang dulu pernah berguru kepada ayahnya NL.

Ketujuh orang itu pun setuju dengan rencana pembunuhan itu dengan alasan solidaritas, mengingat NL telah mendapat pelecehan dan dilaporkan ke polisi oleh Sugianto.

NL pun menawarkan sejumlah uang sebanyak Rp 200 juta untuk biaya menghabisi Sugianto. Mereka lalu memanggil satu orang kenalan lainnya yang berinisial DM dari Bangka Belitung.

Usai melakukan pertemuan dengan pelaku lainnya dan berpindah lokasi pertemuan ke Hotel Ciputra di Cibubur, Jakarta Timur, diputuskan DM yang akan menjadi eksekutor dan SY menjadi joki.

Mereka berdua kemudian berangkat menggunakan sepeda motor ke Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk membunuh Sugiyanto pada 13 Agustus 2020.

Setelah sempat menunggu korban sejak pagi, pada pukul 13.00 DM menembak Sugiyanto di depan kantornya sebanyak lima kali dari belakang.

Korban kemudian tewas dengan tiga luka tembak, satu pada bagian punggung dan dua pada bagian kepala. Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan ancaman hukuman mati atau maksimal 20 tahun penjara. (mat) 

Loading...