11 Fakta Hilangnya 4 Nelayan di Perairan Sayak, Lingga

Loading...

PANGKALPINANG (suarasiber) – Musibah dialami empat orang nelayan bubu ketam asal Pulau Mas, Kabupaten Lingga. Mereka hilang bersama KM Abadi II di sekitar Perairan Pulau Sayak, Kabupaten Lingga.

Tiga dari empat orang nelayan itu ditemukan dalam keadaan meninggal. Seorang lagi belum ditemukan hingga kini.

Dari pemaparan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lingga, Distrawadi, suarasiber.com mencatat sejumlah fakta, sebagai berikut:

  1. Empat orang nelayan bubu ketam di Pulau Mas, Kecamatan Pulau Posek, Kabupaten Lingga berangkat melaut, Sabtu (2/11/2019) dengan menggunakan KM Abadi II. Keempat nelayan itu, adalah Herianto usia 37 tahun (nakhoda). Dan, tiga orang kru, yakni Adatulhaimi (25), Hairul Amin (19), dan Darul Aman (26).
  2. Saat berangkat melaut mereka membawa enam unit kotak fiber berisi es, umpan dan bubu ketam.
  3. Hingga hari ke delapan, Minggu (10/11/2019) pukul 11.00 WIB, kru KM Abadi II masih berkomunikasi dengan nelayan lain di Perairan Pulau Sayak.
  4. Nelayan Penuba dalam perjalanan pulang, Minggu (10/11/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, menemukan dua kotak ikan fiber bertuliskan Budi P Mas. Budi, adalah pemilik KM Abadi II.
  5. Senin (11/11/2019), Budi mendapat telepon dari pengusaha ikan lainnya, yang menyebutkan nelayannya menemukan dua unit kotak ikan bertulis Budi P Mas. Budi langsung berusaha mengontak KM Abadi II. Namun, tidak bisa. Dan, sejak itu komunikasi dengan kapal tersebut berikut krunya terputus.
  6. Saat komunikasi terakhir dan temuan dua kotak fiber oleh nelayan lain kondisi cuaca di perairan Pulau Sayak, Lingga sedang teduh. Perairan Pulau Sayak tidak termasuk jalur kapal tanker atau kapal komersil lainnya. Dan, termasuk perairan yang rawan.
  7. Selama beberapa hari hingga, Minggu (24/11/2019), ditemukan tiga jenazah tak utuh di sekitar perairan pantai Pulau Bangka, Bangka Barat.
  8. Distrawadi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lingga menelusuri informasi jenazah tersebut. Dari barang yang melekat diduga ketiganya adalah nelayan Pulau Mas, Lingga yang hilang. Atas inisiatifnya sebagai Ketua HNSI, Distrawadi mengambil tanggung jawab mengurus jenazah, dan membawa keluarga korban ke Bangka Belitung.
  9. Ketiga jenazah itu diduga Herianto (37), Adatulhaimi (25), dan Hairul Amin (19). Sedangkan Darul Aman (26) belum ditemukan.
  10. Pihak keluarga didampingi Distrawadi, diambil contoh DNA mereka. Jenazah dikebumikan di Bangka Barat, setelah sampel DNA-nya diambil.
  11. Keempat nelayan yang hilang tidak punya program BPJS. Dan, nyaris tidak ada pihak manapun yang memperhatikan musibah keempat nelayan hilang ini. Selain Distrawadi Ketua HNSI Lingga.

Saat berita ini dirilis, Kamis (28/11/2019), Distrawadi dan keluarga korban nelayan hilang sudah kembali ke Batam. Dijadwalkan, Jumat (29/11/2019), rombongan kembali ke Dabo, Singkep. (mat)

Loading...