Pemkot Tanjungpinang – Angkasa Pura II Gelar Pelatihan Pemandu Wisata

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Saat ini, Pemkot Tanjungpinang berkomitmen menggalakkan sektor pariwisata sesuai yang di intruksikan oleh Presiden kepada seluruh kepala daerah se- Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan visi misi Wali Kota H Syahrul SPd dan Wawako Hj Rahma SIP yang menempatkan pariwisata menjadi salah satu sektor yang harus dikembangkan di Kota Tanjungpinang. Hal ini disampaikan Wali Kota saat membuka Pelatihan Pemandu Wisata Bebasis Kompetensi Program CSR PT. Angkasa Pura II (Persero) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, di Hotel Aston Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (9/9/2019).

Menurut Wali Kota, meskipun kota Tanjungpinang tidak memiliki sumber daya alam yang menjadi sumber pendapatan yang utama. Namun, sektor pariwisata adalah tambang yang meskipun terus di eksploitasi tidak akan habis, justrus akan terus bertambah.

“Pariwisata adalah tambang, jika terus kita garap, sampai kapan pun tidak akan habis, bahkan bisa kita andalkan,” ujarnya

Karenanya, sektor pariwisata harus menjadi perhatian serius, supaya potensi pariwisata di kota Gurindam ini menjadi penompang dan penggerak roda ekonomi di kota Tanjungpinang. Apalagi, kata Syahrul, Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri sudah ditetapkan menjadi gerbang utama wisata bahari Indonsia.

Untuk memajukan sektor pariwisata, lanjutnya, dinas pariwisata tidak mungkin bergerak sendiri, industri ini harus ditopang oleh dinas lainnya dan sinergitas semua pihak. Dengan begitu, bisa diwujudkan pariwisata berkualitas di kota Tanjungpinang.

Sementara Executive General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Muhammad Syahril mengatakan bahwa salah satu pendorong bertambahnya rute penerbangan menuju ke kota Tanjungpinang adalah melalui sektor pariwisata. Karena itu, pihaknya berkomitmen merangkul dinas pariwisata dalam mengembangkan pariwisata di kota Tanjungpinang.

Selain itu, kemajuan pariwisata tidak lepas dari adanya tim-tim pemandu wisata (tour guide) professional. Untuk itu, pemadu wisata lokal perlu diberi pelatihan dan sertifikasi dari lembaga resmi, sehingga destinasi wisata yang ada di Kota Tanjungpinang dapat tereksplore selurunya. Karena selama ini, kata Syahril, wisatawan yang datang ke Kota Tanjungpinang membawa tour guide sendiri.

“Diharapkan 40 peserta yang mengikuti pelatihan selama sebulan dapat menjadi pionir duta wisata di Kota Tanjungpinang,” harapnya

Saat ini, pemandu wisata yang berkompeten sangat dibutuhkan bagi wisatawan. Karenanya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berkolaborasi dengan Angkasa Pura untuk menyiapkan sumber daya manusia dengan keahlian kepemanduan pariwisata di Kota Tanjungpinang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Surjadi juga mengatakan pihaknya mendorong perkembangan homestay sesuai karakter Melayu. Dengan demikian, kita bisa memberikan sesuatu yang spesial kepada wisatawan saat menginap di kota Tanjungpinang.

“Saat ini ada 80 homestay di kota Tanjungpinang, 17 diantaranya berada di Pulau Penyengat,” tutupnya.

Acara juga dirangkai dengan penandatanganan MoU antara PT. Angkasa Pura II Bandara RHF dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tanjungpinang, disaksikan Wali Kota Tanjungpinang.

Turut hadir, Asisten II, Kepala Dinas Kominfo kota Tanjungpinang, jajaran PT. Angkasa Pura II Bandara RHF Tanjungpinang, serta narasumber. (mat)

Loading...