Festival Kue Bulan Tanjungpinang Digelar 13 – 14 September 2019

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Festival kue bulan atau keren disebut Moon Cake Festival di Kota Tanjungpinang tahun ini dilaksanakan 13 – 14 September di kawasan Jalan Merdeka, depan vihara Pasar Kota Lama.

Kegiatan ini merupakan gelaran Pemkot Tanjungpinang yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tanjungpinang. Kadis Budpar Kota Tanjungpinang, Drs H Surjadi MT memimpin rapat persiapan penyelenggaraan kegiatan tersebut, Kamis (5/9/2019) di ruang rapat kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tanjungpinang.

Rapat diikuti OPD terkait, Kepolisian, paguyuban dan tokoh masyarakat Tionghoa di kota Tanjungpinang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Surjadi menjelaskan kegiatan mooncake festival dapat terlaksana atas kerjasama dengan paguyuban etnis Tionghoa di kota Tanjungpinang. Dalam festival ini, akan ada serangkaian kegiatan, mulai dari bazar yang diikuti oleh pengrajin mooncake hingga malam puncak festival yang akan diisi dengan pagelaran seni dan budaya.

“Kami akan mendukung penuh budaya dan tradisi dari semua etnis yang ada di kota Tanjungpinang,” ungkapnya, seperti dilansir dari tanjungpinangkota.go.id.

Hal tersebut, lanjutnya, agar generasi milenial dan masyarakat dapat mengembangkan serta melestarikan warisan dari nenek moyang yang sudah ada selama ini. Disamping itu, upaya melestarikan budaya dan tradisi yang kita miliki akan memberi dampak terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan dan perekonomian daerah seperti meningkatnya hunian hotel dan turis-turis diharapkan berbelanja selama berada di kota Tanjungpinang.

“Pemerintah akan terus mendukung setiap gelaran tradisi yang ada di kota Tanjungpinang, namun, kita minta dukungan dari masyarakat agar kegiatan bisa berjalan,” ucapnya

Surjadi mengharapkan agar festival ini dapat dikemas dengan baik dan menarik. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik dalam maupun luar daerah, supaya festival ini ramai dikunjungi. Dengan adanya kerjasama pemerintah dan paguyuban etnis di kota Tanjungpinang, diharapkan pagelaran ini dapat berjalan lancar dan sukses.

“Mari kita tunjukkan pada dunia dan masyarakat Indonesia bahwa Tanjungpinang kerukunan hidup beragama sangat harmonis sehingga orang tidak merasa takut untuk berkunjung ke Tanjungpinang,” ajaknya. (mat)

Loading...