Tunggu Harga Naik, Petani Rewak Menahan Diri untuk Jual Cengkihnya

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Tahun ini petani cengkih di Desa Rewak, Kecamatan Jemaja, Anambas bergembira. Sebab pohon cengkih di kebun mereka berbuat lebat. Hanya saja, harganya belum sesuai sehingga para petani masih menahan diri untuk melepasnya ke pasar.

Kepala Desa Rewak, Jabridin mengatakan tahun ini jumlah cengkih yang dipanen diperkirakan melebihi tahun-tahun sebelumnya. “Semua pohon cengkih di Rewak berbuah, meski tak sama waktunya,” ujar Jabridin kepada suarasiber, Sabtu (23/2/2019).

Melimpahnya produksi cengkih berarti pendapatan yang lebih banyak. Namun para petani masih menunggu harga yang tepat untuk memanen cengkihnya. Menurut Jabridin ongkos yang harus dikeluarkan petani untuk memanen cengkihnya tidak sedikit.

Baca Juga:

Bupati Anambas Serahkan KTP dan Akta Kelahiran ke Warga Mengkait

Alumni SMPN 6 Tanjungpinang Angkatan 1980 – 2018 Reuni di CK Tanjungpinang

Dijelaskannya, upah panjat Rp9.000 – 10.000 per kilogram, upah greting cengkihnya Rp2.000 per kilogram. Para pemanjat bukan hanya warga desa setempat, banyak yang dipanggil dari desa tetangga. Saat ini penampung hanya mampu membeli 1 kilogram cengkih kering dari petani seharga Rp75.000.

“Para petani masih menunggu harga naik menjadi Rp80.000 – 95.000, baru menjual cengkihnya,” jelas Jabridin.

Beberapa tahun lalu, harga cengkih di Rewan bisa mencapai Rp100.000 per kilogramnya. (hs)

Loading...