Buruh Dihujani Tebasan Parang di Malam Hari Kemerdekaan

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Henny dan lima anaknya tengah berduka, suaminya yang bekerja sebagai buruh lepas yang nyambi mencari burung mengalami musibah. Akibat diamuk massa di malam Hari Kemerdekaan RI, Jumat (17/8/2018) kira-kira pukul 01.00 WIB.

Suami Henny, Edi Riswandi (49) warga Kampung Banjar Baru, RT01/RW01, Desa Gunung Kijang terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam, setelah sempat dirawat di RSUD Bintan. Hal ini dilakukan mengingat kondisi jiwanya kritis akibat luka tebasan parang di bagian punggung dan kaki.

Kondisi Edi sesaat setelah diantarkan sejumlah enggota Polsek Kijang, Bintan Timur ke RSUD Bintan. F-istimewa

Kasipem Kecamatan Bintan Timur, Agus Haryadi mengatakan, dari pengakuan Henny dan ketua RT setempat, Edi seharihari bekerja sebagai buruh lepas. “Kalau malam hari sering mencari dan memasang perangkap burung,” tutur Agus, kemarin.

Keterangan tersebut diperoleh Agus dari Henny yang usai musibah yang menimpa suaminya mengurus BPJS untuk syarat rujukan ke Batam. Kantor tempat Agus bekerja pun sudah memberikan surat yang dibutuhkan.

Nasib naas yang menimpa Edi, kata sumber di Polsek Kijang, Bintan Timur, berawal saat Jumat (17/8/2018) malam berangkat dari rumahnya berniat memasang perangkap burung. Perangkap ini dipasang di samping kandang ayam, di halaman rumah warga bernama Bujang Badri.

Saat memasang perangkap, tiba-tiba warga bernama Syahril bin Ismail datang dengan sebilah parang di tangannya. Syahril menduga Edi berniat mencuri ayam.

Karena ketakutan melihat Syahril membawa parang, Edi pucat pasi. ia ketakutan, lalu lari. Saat itu juga Syahril mengayunkan parangnya tiga kali. Namun Edi tak memedulikan luka di punggungnya, ia terus berlari.

Syahril juga berlari mengejar Edi, kali ini sebuah tebasan diayunkannya, mengenai kaki kanan Edi. Dalam kondisi terluka, Edi terus berlari dengan sisa tenaganya.

Syahril pun meneriaki Edi sebagai maling. Teriakan ini membangunkan warga yang segera berkumpul. Warga mencari keberadaan Edi, dan menemukan bapak lima anak ini bersembunyi di semak, tak jauh dari lokasi tempatnya memasang perangkap burung.

Mengingat lukanya terlalu parah, akhirnya Edi harus dirujuk ke sebuah rumah sakit di Batam. F-istimewa

Warga menghubungi Polsek Bintan Timur, selanjutnya anggota unit Reskrim datang dan melarikan Edi ke RSUD Bintan. Ada tiga luka sobek di bagian punggung Edi, dan satu luka sobek di kaki kanan bagian belakang.

Kapolsek Bintan Timur, AKP Muchlis Nadjar SH SIK, setelah mendapatkan laporan dari Henny datang ke lokasi kejadian (TKP). Sejumlah warga diperiksa. Hasil pemeriksaan mendalam, akhirnya pengakuan keluar dari mulut Syahril.

ia mengakui sebagai pembacok punggung dan kaki Edi.

“Syahril ditangkap di rumahnya, di Jalan Nusantara, Batu 20, Gang Garuda, RT01/RW04, Kelurahan Seilekop. Sebilah parang dibawa ke Polsek guna proses penyidikan,” ujar kapolsek, Ahad (19/8/2018).

Terkait rujukan untuk Edi ke RS di Batam, Direktur RSUD Bintan, dr Benni Antomy membenarkannya. “Kondisinya kritis. Kita rujuk ke Batam, karena perlu operasi bedah vaskuler,” kata dr Benni singkat. (mat)

Loading...